-->

Senin, 30 Maret 2015

Mie Instan, Inilah Kebiasaan Buruk Saat Menyantap Mie Instan

Saat ini berbagai merek mi instan menawarkan berbagai variasi rasa untuk memikat para penggemarnya. Lidah konsumen semakin dimanjakan oleh beragam olahan rasa, dari makanan khas nusantara sampai makanan khas negara lain.

Mi instan merupakan salah satu makanan paling favorit orang Indonesia. Bisa dibilang, hampir semua orang Indonesia pernah merasakan mi instan. Makanan mi olahan ini kerap dijadikan persediaan di rumah-rumah.

Menyantap mi instan tak jarang membuat ketagihan. Sudah lama kita diperingatkan akan bahaya menyantap mi instan. Namun, tetap saja kita selalu memiliki alasan untuk kembali menyantapnya.

Namun terdapat kebiasan-kebiasaan buruk dalam menyantap mie instan. Anda dapat mengurangi kebiasaan buruk saat menyantap semangkuk mie instan yang gurih hangat dengan memperhatikan hal ini.

1. Makan dengan nasi
Saat mengonsumsi mie, sebaiknya hindari memadukannya dengan nasi. Karena mie mengandung karbohidrat dan begitu juga dengan nasi yang sama-sama mengandung karbohidrat. ​J​ika mengonsumsi 100 gr nasi dengan satu bungkus mie instan berarti Anda akan mengasup sekitar 350 Kkal.

2. Tidak menambah sayur dan protein
Jika terpaksa mengonsumsi mie instan, ada baiknya Anda memadukan dengan sayuran seperti sawi, brokoli, kol hingga kangkung. Jangan lupa untuk menambahkan telur ataupun tahu untuk menambah asupan protein.​ ​

3. Makan terlalu sering
Untuk mie instan, sebaiknya jangan dikonsumsi terlalu sering. Anda dapat mengonsumsinya maksimal seminggu sekali. Karena setiap konsumsi makanan yang berlebihan akan memiliki efek yang negatif bagi kesehatan tubuh.​​

4. Tidak membuang air rebusan
Membuang air rebusan saat membuat mie instan sangat diperlukan. Hal ini dapat mengurangi kandungan pengawet yang ada dalam mie. Saat memasak, Anda dapat membuang air rebusan dan menambahkan air panas agar ​rasanya tidak terlalu asin.​

============================================

Sumber : http://www.sapujagat.com/

Situs Berita Online Terkini terupdate, dalam menjawab tantangan dalam kebebasan informasi di era informasi online dan hadir untuk memenuhi kebutuhan anda di era Globalisasi yang sangat kompetitif. Berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam memberikan informasi berita terkini baik di dalam negeri dan berita internasional yang di update tiap menit serta bisa sebagi rujukan anda dalam menambah informasi dan wawasan dalam kebutuhan mencari berita yang aktual dan terupdate.

Gaya Hidup Profetik

MUQODDIMAH
Nun jauh di ufuk lalu planet kita yang mungil ini sering dikunjungi oleh hamba-hamba robbani yang telah mengukir sejarah ummat manusia dengan ornamen surgawi. Mereka adalah para penempuh jalan kebenaran yang tiada tanding, para pencari yang berhasil menemukan dirinya yang bukan anak struktur, dan para piawai yang telah menyelamatkan bumi dari kefanaannya.

Mereka datang dari puncak gunung, dari tepi ngarai, pinggir samodera dan dari padang pasir yang tandus bukan untuk berburu dan mengumpulkan kekayaan duniawi, melainkan hendak mengajak ummat manusia untuk menunda datangnya hari kiamat dan sekaligus mengurungkan kematian.

Mereka menulis puisi bukan untuk berpuisi, karena dirinya telah berupa puisi-konkret yang didendangkan oleh para Malaikat. Mereka juga meninggalkan wacana-wacana tetapi tidak untuk berwacana, karena perilaku mereka telah berwujud wacana-wacana yang dinyanyikan oleh bintang-bintang di langit, embun pagi, arakan awan dan ombak di lautan.

Mereka tidak memiliki sesuatu dan tidak pula dimiliki oleh sesuatu, karena pada hakekatnya mereka milik semua dan pemilik semua. Mereka dikenal oleh kebanyakan manusia sebagai para Rasul, para Nabi dan para penempuh jalan kebenaran atau Sufi.

Bagai kendaraan mereka turun dari langit, ketika Sang Maha Pengasih rindu menjenguk makhluk-Nya. Mereka juga kereta-kereta pada saat Sang Pemelihara semesta mencemaskan keadaan hamba-hamba-Nya.

Berbahagialah bangsa yang dikunjungi, lestarilah negeri yang disinggahi dan cemerlanglah dataran planet yang diinjaknya. Bagai sayap-sayap raksasa mereka menaungi ummat manusia dari murka Tuhan dan duka berada.

Semoga berkilau maqam mereka hingga hari kebangkitan.



SEBUAH KARYA ENSIKLOPEDIK TENTANG TASAWUF
Salah satu dari warisan kepustakaan para sufi adalah Risalatul Qusyairiyah yang ditulis oleh Imam Qusyairi dari Naisabur. Sebuah karya ensikiopedik yang menghimpun pendapat-pendapat para Sufi terdahulu tentang Prinsip-prinsip Tauhid dalam pandangan Kaum Sufi, Terminologi Tasawuf dan Maqamat Para Penempuh Jalan Sufi.

Di awal penjelasan tentang Terminologi Tasawuf, penulis memperkenalkan identitas Sufi sebagai 'anak sang waktu'. Maka menjadi jelas bagi kita bahwa mujahadah seorang mutasawwif bersifat internal dengan fokus perjuangan menemukan identitas diri yang paling final.

Sesungguhnya dimensi yang mereka arungi merupakan sisi gelap manusia yang tak mungkin dapat disingkapkan dengan kunci-kunci keruangan. Hal itu disebabkan kelemahan ilmu pengetahuan obyektif di dalam menembus dinding subyek.

Memang demikian kenyataannya. Pencarian diri dengan berorientasi keluar tidak pernah dapat menyelesaikan masalah, bahkan berdampak memecah kesatuan ummat manusia di dalam berbagai paham falsafah. Karena apa yang didapatkan dengan upaya tersebut hanya sebuah persepsi tentang diri, bukan kenyataannya.

Muncullah para Nabi. Dengan petunjuk Ilahi mereka berusaha menyatukan kembali kenyataan ummat dengan menawarkan 'Hamba Allah' sebagai identitas setiap individu manusia.

Tawaran ini memang akurat, masuk akal dan efektif bagi hati nurani yang demen pada kehidupan dan mencintai kedamaian. Tetapi betapa pun hal itu masih berupa 'pengetahuan verbal' atau 'ilmul-yakin' yang perlu diuji kebenarannya di dalam kenyataan.

Setelah kita benar-benar menyaksikan wujud hamba Allah yang berintegritas mensemesta yang selalu aktual di dalam pengabdian yang tinggi kepada seluruh ummat manusia dimana dan kapan saja ia berada, barulah dapat dikatakan kita telah memiliki 'pengetahuan visual' atau 'ainul-yakin' terhadapnya.

Secara kondisional pribadi seperti tersebut di atas layak diangkat sebagai Mursyid, kendati ia bukan seorang ustad dari sebuah halaqah spiritual. Karena Mursyid bukanlah fungsi yang dapat diamanatkan oleh sebuah lembaga atau lingkungan ummat untuk melaksanakan tugas pembentukan pribadi, melainkan kualitas spiritual seseorang.

Bila dengan panduannya kita berhasil memiliki konsistensi aktual secara 'ihsan', barulah kita dapat disebut memiliki'pengetahuan aktual' atau 'haqqul-yakin'.

Dari kondisi seorang beriman secara doktrinal hingga mencapai derajad Muhsin membutuhkan proses panjang yang didukung dengan tekad yang membaja, himmah yang kuat, disiplin yang keras dan praktikum-praktikum dengan diri yang tak kenal jenuh, disertai gemar berkontemplasi, berefleksi dan berkoeksistensi dengan akhlakul-karimah terhadap siapa saja, baik berwujud manusia atau pun hayawan, sebagaimana dibentangkan secara rinci di dalam Maqamat Para Penempuh Jalan Sufi.

Bila para Nabi dengan Kitab-Sucinya telah berhasil mengungkapkan 'kebenaran universal' yang tidak berkerut oleh zaman para Sufi telah melahirkan kebenaran 'kontekstual' yang tak berulang sepanjang zaman. Itulah 'hikmah' yang tidak akan pernah bisa ditiru, tetapi sangat tinggi nilainya sebagai pengetahuan antar subyek di kalangan hamba Allah.

Kehadiran para Sufi di dalam realita kehidupan orang beriman menunjukkan kepada kita wujudnya 'seni bertuhan' yang tak kalah mengasyikkan dibanding dengan pengembaraan di bidang keilmuan dan seni apa pun di dunia ini.

Marilah kita jamah keotentikannya melewati analisa berikut ini.


ISI: TAWAKKAL, PERAN, DUNIA DIRI DAN TITIK BEDA
Gaya hidup profetik para Sufi memiliki kemiripan dengan gaya hidup kenabian Sayidina Isa AS. Mereka lebih dominan berorientasi pada pembentukan diri yang akurat dibanding dengan berekspansi ke dalam semesta-struktural, sehingga mereka dapat mencapai kondisi sempurna secara individual.

Bagi golongan tersebut Allah berkenan memindahkan kepengurusan hidup mereka langsung ke tangan-Nya tanpa dukungan ilmu pengetahuan obyektif yang lazim digunakan di dalam mengatasi kebutuhan hidup.
    "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah cukup baginya." (Ath-Thalaq: 3).
Di dalam kondisi diri orang yang bertawakkal kepada Allah telah terjadi transendensi dari urusan hamba menjadi urusan Tuhan, disebabkan 'aku-insaniyah' orang tersebut telah mati. Wujudnya tinggal instrumen jasadi yang digerakkan langsung oleh iradah-ilahiyah. Kalangan Sufi menyebutnya sebagai maqam fana' (fana' fi iradatillah) atau 'manunggaling kawula Gusti' dalam idiom Jawa. Kenyataan yang demikian hanya bisa terjadi bagi mereka yang benar-benar putus-asa kepada dunia.
    "Dan tiadalah kehidupan dunia itu, kecuali kesenangan yang menipu." (Ali-Imran: 185;);
    "Dan tiadalah kehidupan dunia itu, kecuali permainan dan senda gurau." (Al-An'am: 32).
Tekad yang bulat disertai kerelaan hati mereka yang tinggi di dalam menyerahkan totalitas pengabdian, hidup dan matinya kepada Allah telah mengantarkan mereka pada rahasia ilham dan kasyaf atau ilmu dari sisi-Nya.
"Mereka menemukan seorang hamba Kami yang Kami beri rahmat dari hadirat Kami dan kami ajari dari ilmu Kami" (Al-Kahfi 65).Di dalam aktualisasi diri tanpa motif selain amr-Allah tersirat wujudnya 'peran' ketuhanan di dalam diri pelakunya .
    " Dan apa yang aku lakukan tidak dari kemauanku sendiri." (Al Kahfi: 82).
Resikonya ia akan terlempar ke dalam keunikan yang sulit dipahami dan terpisah dari lingkungannya.
    "Inilah saat perpisahan antara aku dengan engkau." (Al-Kahfi:78).
Ketika itu seorang Sufi telah berdiri di atas 'titik beda' dengan semua individu yang ada (Khariqul-adah).

Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani di dalam efidensinya sempat bercengkerama dengan Tuhan seraya berkata:
- "Engkaulah yang Tunggal di langit, dan akulah yang tunggal di bumi".
Begitu pula Jibran di dalam An-Nabi:
- "Sendiri tanpa sangkarnya rajawali terbang mengepak langit".
Pernah Ibnu Sina menegur seorang Sufi bermaqam fana':
- "Apakah yang tampak bila tak ada orang yang melihat?" Sufi tersebut menjawabnya dengan pertanyaan pula:
-"Apa yang tidak tampak ketika ada orang melihat?".

Sebenarnya apa yang sedang disaksikan oleh Sang Fana' adalah wajah di balik wajah dan makna di balik makna yang hanya bisa terlihat di dalam bashirah seorang Ahli Sirr.

Pengetahuan tersebut sama sekali tidak didukung oleh referensi ilmu atau pun hukum kausalitas alam, bahkan ia lahir dari pengingkaran terhadapnya. Semua sebab telah gugur di depan mata Sang Asyik, yang tampak tinggal Wajah Sang Musabbib, seperti mata Majnun yang tidak bisa melihat selain wajah Laila.
    "Kemana saja engkau menghadap, di situ wajah Allah." (Al Baqarah:115).
Sebagai seorang mutawakkilin tak ada perbuatan yang layak dilakukan selain mentelaah isyarah-isyarah, berita dan amar Tuhan untuk mencapai keniscayaan di dalam setiap langkah pengabdiannya.

- "Wahai Zat yang mengetahui rahasia hatiku, cukuplah bagiku memandang-Mu, cukuplah bagiku", gumam Al-Haddad di dalam munajadnya.

Apabila yang tinggal di dalam hati seseorang hanya Allah dan kehambaan dirinya, maka praktis akan sirna rasa ujub, kibir, loba, tamak, iri, hasud, dengki, riya' dan sum 'ah, apalagi kemauan bertindak makar, kadzib, ghibah maupun fitnah dari dalam dirinya. Bahkan akan lenyap pula rasa khawatir terhadap masa depan dan gundah mengenang masa lampau yang menjadi penjara waktu bagi kebanyakan makhluk berakal (Al-Baqarah: 38, 62, 112, 262, 274, 277).

    "Sesungguhnya orang-orang beriman, dan orang-orang Yahudi dan Nasrani dan Shabiin, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan amal salih, maka bagi mereka pahala di sisi Tuhannya, dan tiada mereka khawatir dan berduka cita." (Al-Baqarah: 62).
Memasuki dunia Sufi adalah memasuki semesta absurditas, atau lebih tepatnya memasuki semesta yang tiada orang lain tahu petanya kecuali Allah, yaitu semesta diri yang tak ada kembarannya di dalam kehidupan.
    "Dan tiadalah seorang pemikul beban, memikul beban pihak lain." (Al-An'am 164);"Dan tiadalah bagi seseorang, melainkan apa yang dia usahakan." (An-Najm: 39).
Tak ada metodologi yang sama bagi setiap penempuh. Yang ada hanya sebuah tangan yang menuding. Boleh jadi ia seorang Mursyid, Kitab Suci, dongeng-dongeng, derita, mala-petaka atau sentuhan tangan manusia Tuhan atau apa saja yang digunakan Allah sebagai pedang untuk memisahkan seseorang dari selain-Nya.
    "Dan siapa bersungguh-sungguh mencari ridha Kami, niscaya akan Kami tunjukkan mereka jalan-jalan Kami." (Al Ankabut: 69).
Sebagaimana para Nabi, para penempuh jalan kebenaran tidak melewati lorong yang sama untuk sampai ke rumah dirinya yang agung.
"Jangan sekali-kali engkau berpindah dari ma'rifatmu sendiri ke dalam ma'rifat orang lain, karena itu hak Allah, bukan hakmu untuk melakukannya" pesan Syeikhul Arif Billah Muhammad bin Abdul Jabbar An-Nifari kepada para salik. Demikianlah Sufi tidak bisa dimiliki atau menjadi monopoli sebuah agama, ras maupun bangsa, meski pada mulanya ia lahir di suatu negeri dan dalam asuhan sebuah agama.

Seperti nabi-nabi, setiap Sufi menjadi milik semua, tetapi justeru karena itu ia terlempar ke dalam kesendirian Tuhan yang tak tertanggungkan. Selebihnya tiada baginya tempat bertanya, tiada pula kawan berbagi derita. Sendiri ia memikul duka Tuhan seutuh usia. (Al-Ahzab:40)
Demikianlah keadaan seseorang yang berada di dalam martabat wahdah (unity).
    "Dan siapa yang buta di dunia ini maka dia akan buta di akhirat kelak dan lebih sesat lagi jalannya." ( Al Isra: 72)

KELENGKAPAN: TAQWA, FUNGSI, DUNIA MILIK, TITIK TEMU
Titik temu adalah kesamaan anggapan tentang nilai-nilai yang terbentang di dalam cakrawala kehidupan yang menjadi sasaran operasional setiap individu manusia. (dunia milik)

Penguasaan terhadapnya berwujud orientasi keluar lewat pengabdian sosial, menawarkan hasil kreatifitas atau bereksplorasi keruangan dengan mengadakan penelitian dan eksperimen dengan alam benda dan lingkungan manusia yang menghasilkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta pandangan hidup yang bersifat obyektif.

Berkiprah di dalam dimensi tersebut membutuhkan aset yag berupa intelektual, bakat, keahlian dan pengetahuan tentang kausalitas alam dan sosial, serta ambisi yang kuat sebagai dinamis-motifnya.

Tujuannya untuk mendapat pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat manusia agar dapat berperan serta didalam menangani kepentingan bersama di dalam berbagai bidang kehidupan.

Golongan yang berekspansi ke luar lewat dimensi nilai ini disebut golongan muttaqin oleh Al-Qur'an.
    "Dan siapa taqwa kepada Allah, Allah akan menjadikan baginya jalan keluar, dan akan memberinya rizki dan arah yang tak dapat diduga" (Ath-Thalaq:3).
Bedanya dengan anak sang waktu (mutawakkilin) yang mendapatkan 'peran' yang tak tergantikan dari Tuhan, putera ruang (mutaqin) ini akan memperoleh 'fungsi' dari masyarakat yang dapat digantikan oleh pihak lain. Bila anak sang waktu dianugerahi ilmu Allah yang tak bisa dicerna akal, putera ruang akan dikaruniai ilmu pengetahuan obyektif dari masyakat dan alamnya. Ketika anak sang waktu menemukan titik-beda dirinya dengan yang lain sebagai hasil dari menggarap diri, putera ruang menemukan titik temu dirinya dengan semua individu lewat menggarap alam dan lingkungannya. Dan ketika seorang mutawakkilin berada dalam martabat wahdah (unity), seorang mutaqin berada dalam martabat jam'iyah(universality).

Begitulah tawakkal dan taqwa merupakan dua konsep orang beriman di dalam menemukan dunia-diri dan dunia-milik sebagai medan mencari ridha Allah.

Kegagalan seseorang di dalam menangani dunia-milik disebabkan kurang akuratnya di dalam menggarap dunia-diri. Maka untuk mengatasi semua masalah yang berupa bencana, stagnasi, ataupun dilematika kehidupan bukan dengan aktivitas keluar, melainkan dengan kembali membenahi dunia diri atau sisi dalam dari realita kehidupan kita.

    "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan yang ada dalam suatu kaum sehingga mereka merubah apa yang ada di dalam dirinya." (Ar-Ra'du: 30).
Dan lahirlah Sufi-sufi Muhammadis yang berorientasi di dalam dua semesta sekaligus dengan konsep Taqwa dan Tawakkal demi mencari ridlaNya di dunia dan di akhirat, dan tutuplah layar kerahiban yang lari dari tanggung jawab sosial untuk mencari kepuasan spiritual semata.

Kerahiban merupakan penyimpangan dari perolehan ketawakalan demi mencapai kesucian pribadi semata, sehingga tertutup baginya untuk menyentuh semesta ketakwaan (pengabdian sosial).

    "Dan mereka mengada-adakan kerahiban yang tidak Kami perintahkan kepada mereka." (Al-Hadid: 27)

KESIMPULAN
Di dalam dimensi tawakkal dimana setiap indivu muslim telah menemukan titik beda dengan semua individu lain, agama Islam bahkan menemukan titik temu dengan semua agama yang ada. Sebaliknya di dalam dimensi taqwa ketika individu seorang muslim telah menemukan titik temu dengan semua individu manusia, Islam berada di dalam titik beda dengan agama lain, karena keluasan syariatnya yang mencakup urusan duniawi. Hal itu membuat Islam sering diberi predikat sebagai agama materialis oleh pihak lain.

Namun betapa pun akhirnya harus diakui bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang berhasil memadukan dua dimensi yang biasa dipertentangkan dengan konsep wujud berpasangan (zaujaini). Yaitu dunia-diri yang dapat diatasi oleh Sayidina Isa AS dengan sifat Quddusnya dan dunia-milik yang berhasil diatasi oleh Sayidina Musa AS dengan teknologi-nya (tongkat).

Dunia diri dan dunia milik merupakan masalah paling dasar di dalam kehidupan manusia, karena keduanya sulit untuk dipadukan di dalam proses aktual tanpa yang satu membantai yang lain. Dampaknya di dalam sejarah beragama pernah memecah ummat Islam menjadi paham Jabariyah dan Qadariyah, golongan Hakekat dan Syariat serta Kaum Sufi dan Fuqaha'.

Hal itu tidak akan bisa terjadi bila kita sadar bahwa di dalam Islam tidak ada konsep kepemilikan. Semua fasilitas yang disebut dunia milik telah kita terima sebagai amanah atau titipan Tuhan yang harus kita sampaikan kepada yang berhak, yaitu kehidupan. (Al-Ahzab: 72);
    "Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak." (An-Nisa': 58)
Selanjutnya untuk memotivasi diri dengan taqwa dan tawakkal di dalam setiap proses aktual, Al-Qur'an mengajarkan teknis dasar yang tersirat di dalam kalimat doa:
    "Tuhan, masukkanlah aku (ke dalam dunia diri) dengan benar (tawakkal) dan keluarkanlah aku (ke medan amanat) dengan benar (taqwa) dan jadikan bagiku kekuatan penolong dari hadiratMu."
    (Al Isra: 80).
Bila target tersebut terwujud, kita akan menemukan kenyataan seorang insan kamil (mukmin yang sempurna) yaitu seorang yang bermartabat wahdah (unity) sekaligus bermartabat jam'iah (universality).

Kini kita berada di dalam kurun zaman dimana ketaqwaan di-slogan-kan dan ketawakkalan dicurigai akan menghambat perkembangan ummat manusia.

Setiap orang berusaha merebut fungsi yang tinggi tanpa peduli apakah dirinya sanggup berperan dengan benar atau tidak. Padahal kita semua tahu bahwa fungsi yang tinggi tanpa kesanggupan memerankan diri yang kwalifaid akan menimbulkan huru-hara dan bencana besar bagi ummat manusia. Sedang pemeran yang baik tanpa fungsi yang dipercayakan kepadanya oleh lingkungan tetap akan dapat memproduk nilai buat sesamanya.

Mungkin karena kesadaran akan hal ini tasawuf mulai dilirik oleh manusia modern yang telah cemas menyaksikan 'peran aneh' yang dilakukan oleh ummat manusia di panggung sandiwara dunia.

Kalau hal itu benar, janji tentang turunnya missi Sayidina Isa AS (tasawwuf) untuk membenahi dan menyempurnakan kualitas pribadi kaum Muslimin di akhir zaman telah tiba.

Untuk itu saya ucapkan: "Selamat datang abad spiritual! Selamat datang Para Penempuh Jalan Kebenaran! Rahmat Tuhan di matamu!

Wallahu A'lam bishshawab.


Sekarjalak, 25 Oktober 1997 (M Zuhri)

Kamis, 26 Maret 2015

Muhasabah Istighfar

Bismillah...
Buat kamu yang lagi punya masalah beristighfar lah seeeebanyak-banyaknya. Insya Allah fikiran akan tenang, hati ga bimbang tidak gegana (GELISAH GALAU MERANA), dan apalah apalah lainya.
Insya Allah sobat ku, apabila anta/anti membaca istighfar sebanyak2nya dengan hati YAKIN bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, dengan fikiran yg positif PASTI TENAAANG..

*Muhasabah for your self. Untuk kamu yang lagi gegana segeralah hubunkan hati mu dengan Allah Swt. Hnya Dia lah penolong Mu.

Hari yang rumit, fikiran ku kini berlalu lalang
Dijalanan yang rasa nya sempit aku bertengadah
Ku tatap ke langit, ku angkat kedua tangan seatas bahu, ku berdo'a dengan kesungguhan hati..
Yaa Tuhaaan.. ku curahkan hati ku pada mu..
Ampunilah dosa-dosa ku, dosa-dosa kedua orang tuaku dan dosa-dosa keluarga ku..
Ketika orang lain tak lagi membela, tak lagi mengerti ku..
Hanya Engkaulah satu-satu nya harapan ku..
Tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Mu

Hari-hari terasa penuh dosa..
Telah membumbung tinggi setinggi gunung mahameru..
Namun kupikir tingginya tak dapat dipungkiri ku rasa..
Sebab dosa telah menjadi dosa-dosa yang beribu..

Wassalam

Selasa, 24 Maret 2015

Kami Bukan Orang Yang Lalai

Bismillahirrahmaanirrahiim,,
Haaai sobat, ketemu lagi nih dengan ana, Nur Aisyah Carlyani. Alhamdulillahirrabil'aalamiin,, mudah-mudahan kita selalu berada dalam keadaan sehat wal'afiat, yang lagi sakit semoga disembuh oleh Allah swt.
Oke, basa-basi nya udah.

Orang Muslim haruslah menjalankan kehidupan ini dengan serius. Tidak banyak becanda apalagi lalai. "Lalai" adalah salah satu penyakit yang parah. Kalo diukur menurut medis mungkin tingkat stadium 3 kali ya penyakitnya itu,hehehe. Lalai ada hubunganya dengan rasa malas. Jujur yaa ente sering ga melalaikan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan oleh Allah swt? Janganlah wahai sobaat, tiada guna kita melalaikan sesuatu. Kalo kita sudah termasuk orang-orang yang lalai setelah meninggal,, Apa kata AKHIRAT?
••Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata, "Wahai org yang tekadnya sprti banci, dimanakah engkau berjalan?"
      Lihatlah jalan yg penuh liku yg dilalui Adam As, ratapan Yunus As didalam perut ikan, Ibrahim As yg dilemparkan ke dlm kobaran apu, Ismail As yg ditelentangkan untuk disembelih, Yusuf As yang dijual dgn harga yg sgt murah & mendekam dlm penjara slama beberapa tahun, Zakaria As yg digergaji, Yahya As yg disembelih, Ayyub As yg dirundung kusta, Dawud As yg bnyk menangis, Isa As yg hidup bersama binatang liar, dan Muhammad As yg harus menghadapi berbagai macam gangguan, smentara engkau lebih banyak bercanda dan banyak bermain,"
      Lihatlah kawan para Nabi dan Rasul selalu berusaha stiap detik, setiap saat selama masa hidupnya didunia.. Nah kitaa?
      Imam Sahl At-Tastari berkata, "Sesungguhnya kemaksiatan yg paling besar adalah kebodohan yg disebabkan oleh kebodohannya sendiri, trmasuk melihat tingkah laku org awam lalu ditirunya, dan senang mendengarkan pembicaraan orang2 lalai yg seiring melupakan kewajibannya."
       Berhatii-hati lah sobat, janganlah kita termasuk orang yang bodoh. Orang yang mudah dibodohi. Ingat bahwa Allah swt menciptakan manusia dengan otak dan akal yang cerdas;-) KAMU PASTI BISA!
       Ketahuilah "Kesesatan itu memiliki rasa manis di hati ahlinya, semakin dia tersesat maka semakin tenggelam ia dalam kemungkaran dan kemaksiatan, dan ia tdk menyadari bahwa dirinya semakin jauh dari Allah."
-----------
Wallahu'alam bi shawwab.. Semoga Allah memaafkan segala kekurangan.
Dan mohon maaf bila perkataan ana tdk enak dihati..
Wassalamu'alaikum wr.wb

Minggu, 22 Maret 2015

Anggini Sang Muslimah || #Cerita

Bismillah,

Disuatu hari Anggini berjalan ditepi sungai yang dangkal. Jalanan yang ditembok penuh dengan lumut hijau yang basah. Namun daun-daun yang berjajar tak menambah rasa takut pada Anggini. Sedangkan ia berbicara dan berteriak dengan gaduh dalam hati nya.
"Yaa.. Allah aku harus gimana?." "Bagaimana ini?." "Aku bingung, aku bingung, aku bingung!."
Begitulah hati Anngini yang penuh dengan kegelisahan yang kacau. Namun tiba-tiba ia melihat kayu tepi air sungai yang berdiri kokoh dan bambu-bambu yang rapat tersusun rapi yang seolah-olah menyapa dan mengajak Anggini untuk menginjakkan pada bambu itu. Anggini pun mendekatinya. Langkah perlahan dengan fikiran yang diujung fikiran itu ia temukan tujuan mendekati si bambu itu. Setelah Anggini menginjakkan si bambu itu dengan kedua kaki nya. Lalu ia jongkok dan mengambil air sungai dengan tangan kanan nya lalu dibasuhkan ke tangan kanan dan kirinya, ia basuhkan pada wajah nya, lalu dibasuhlah kedua tangan sampai siku, sebelum membasuh rambutnya Anggini membuka sedikit jilbab nya dan ia mengusah rambutnya dan kedua telinganya, dan yang terakhir ia basuh kedua kaki sampai siku.
"Alhamdulillah.. haa.. tenang sekali"ucap Anggini.
Tak lupa, Anggini membaca syahadat, do'a setelah Wudlu dan ayat kursi.
"Ku teringat dlm sebuah hadits apabila membaca Ayat Kursi stelah berwudlu Allah swt akan meningkatkan derajat seseorang dengan 70 derajat, Subhanallah.."
Bisik Anggini pada dirinya sendiri. Dengan hati yakin pada Sang Pencipta. Anggini yakin dengan hati yang penuh rasa yakin atas nasib seseorang yang dapat diubah dengan berdo'a kepada Allah swt, Anggini selalu tidak melupakan untuk berdo'a.
Dengan hati yang bersih, dengan fikiran yang terang rupanya Allah masih memberikan hidayah pada Anggini. Sehingga ia sempat untuk berwudlu dan tidak lupa untuk berdo'a.
"Sungguh Allah Maha Pemberi Hidayah bagi hamba nya yang beriman."
Disisi lain, Anggini sempat berfikiran negatif. Pernah berputus asa. Pernah lalai dlm beribadah. Namun dengan hidayah Allah swt, ia selalu ingat dengan akhirat sehingga dia dapat mengatasi kesulitan itu didunia. Ia selalu berfikiran bahwa dunia tinggalah kenangan, tiada guna senang-senang didunia. Karena hakikatnya dunia adalah ujian. Sedangkan akhirat adalah kekal kita tinggal pilih neraka atau surga. Didunia boleh bertaubat setiap saat, namun diakhirat bagaimana taubat kita diterima...
---------
Cerita dari Nur Aisyah Carlyani.

Sahabatku yang kucintai. Ada beberapa pesan yang aku sampaikan lewat cerita diatas, simaklah dengan penuh ketelitian. Agar sobat dapat mengambil hikmah nya.
Tiada lain hanya Islam lah Agama benar. Hanya Rasulullah saw lah utusan yang terakhir. Laa nabiya ba'da
Sekian. Smga bermanfaat.
Wassallam....

Sabtu, 21 Maret 2015

Motivation for your self || Part time

Bismillah,
Sobat ku yang dirahmati oleh Allah swt, Alhamdulillah.. Alalh swt telah menganugrahkan ilmu yang bermanfaat. Sekarang saat nya ana sharing ilmu yang ana dapat.

Tema : SANG WAKTU
Demi waktu,
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Al-Jawābul Kahfi.208-209 berkata, "Pemikiran yang paling cemerlang dan memiliki kedudukan yang paling tinggi disisi Allah bermacam-macam. Di antaranya adalah berfikir bagaimana mengisi dan menggunakan waktu seefesien mungkin, dan mencurahkan segala perhatian sehingga dapat mengatur waktu tsb. Org yang paham adalah org yang mengetahui nilai waktu, dan apabila ia menyia-nyiakan bwrarti ia telah menyia-nyiakan kemaslahatan hidupnya, sebab setiap kemaslahatan dan keberhasilan hanya bisa diperoleh dengan menggunkan waktu yang tepat guna, sedangkan waktu mustahil untuk diulang kembali."
Ingat, waktu adalah modal bagi manusia di muka bumi ini! Bila kamu tak bisa mengatur waktu hancur lah, bahkan binasa lah kau dihari pembalasan kelak kau kan menyesal sobaaat.
Bertaubatlah kamu denganhati yang seikhlas-ikhlasnya :-) Dengan jiwa yang seluruhnya diserahkan pada Sang Maha Pencipta.
Imam Al-Qusairi berkata,"Tobat dengan cara MEMBUNUH DIRI bagi kaum Yahudi belum dihapus, hanya saja kalau bani Israil disuruh untuk membunuh raga kasar, sdgkn Umat Nabi saw disuruh bertaubat dengan membunuh raga halus. Manusia menyangka bahwa bertaubat bani Israil adalah amat berat, padahal tidaklah demikian sebab tobat dengan membunuh diri hanya satu kali sedangkan tobat kita jauh lebih berat karena harus membunuh nafsu diri kita setiap saat."
Betul betul betul!!

Nah kawanku ada kisah yang menarik nih,
Imam As-Sirri As-Suquti berkata, "Nafsuku menuntut selama 30 atau 40 tahun agar aku dapat menghilang dikerumunan orang." Suatu kali aku melihat orang yang duduk di udara, kemudian kutanya, "Bagaimana caranya kamu mendapat kepandaian dwmikian? Org itu menjawab, "Dengan meninggalkan hawa nafsuku, sehingga Allah menaklukan udara buatku. Kemudian sebagian orang bertanya kepadanya, "Aku ingin melaksanakan ibadah haji tanpa bekal apa-apa." Kemudian dia menjawab, "Pertama, kosongkanlah kalbumu dari kelalaian, kosongkan jiwamu dari permainan, dan kosongkan lidahmu dari perkataan yang sia-sia, kemudian pergilah kamu sesukamu."
Masya Allah...

Naaahh.. kawanku, mau di sayangi oleh Allah swt? Mau dong!
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata, "Seorang hamba senantiasa mengalami perubahan antara hukum-hukum perintah dan hukum-hukum musibah. Dia membutuhkan pertolongan saat mendapat perintah dan membutuhkan kasih sayang saat mendapatkan musibah. Seberapa jauh dia memiliki kesanggupan dalam melaksanakan perintah, maka sejauh itu pula dia mendapatkan kasih sayang saat dia mendapat musibah."
Wallahu'alam bi shawwab..
###
Naaah sobatku sudah sangat jelas kan bahwa semua hal yang diatas ada kaitanya dengan waktu. Aku yakin sobatku CERDAS mengambil hikmah. Semoga Allah menjadikan bermanfaat seala gala nya.
Usikum wanafsi bitaqwallah Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaaatuh!

-------------
Sumber : KH. Alawi Al-Bantani Judul buku Sang Waktu

Jumat, 20 Maret 2015

Demi waktu!

A'udzubillahiminasyaothoonirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiiim,,
Sobat seperjuanganku yang mudah mudah dirahmati oleh Allah swt.
Ini merupakan logika, rangkaian ini merupakan rangkuman jaa (karena ana tak begitu hapal betul hadits dan al-qur'an perpembahasan). Dan hampir semua tautan di blog Carlyani.blogspot.com kiriman nya seperti itu. Anggap saja ini adalah sebagai motivator for your self, ok?
Nah
Kawan.. Alangkah baik nya apabila hari kita dimulai dengan ucapan basmallah yang lengkap. Lebih baik nya lagi apabila kita hendak bangun membaca do'a bangun tidur (Alhamdulillahilladzii ahyaana ba'da ma amatana wa ilayhinnushuur) lalu beresin tempat tidur nya yg bau ompol deh,hehe (jgn diambil kehati ambil ke jantung ja ).
Itusih masih langkah awal dalam hari mu kawan..! Haa sobat ku alangkah kreatif nya kamu bikin schedule hari mu yang penuh dengan religi. Sehingga hari mu semakin hari semakin agamis, sehingga detik mu makin detik makin berarti, membuat waktu kalah oleh dirimu yang pintar menaklukan waktu dan mengamalkan waktu dengan ilmu.
Waktu adalah waktu sobat,, Dialah yang mengatur jiwa kita siang dan malam, bahkan begitu istimewanya waktu, sehingga siapapun yang berhasil menjinakkanya, ia akan menjinakkan amarah Sang Pemilik Waktu.  Menunjuk pada firman Allah swt : والعصر.ان الانسا ن لفي خسر
"Demi waktu.Sungguh, manusia berada dalam kerugian" (Qs Al-ashr:1-2).
Siapa yang tak knal dgn potongan ayat ni? Renungkanlah potongan ayat ini. Dengan tegas dan teramat jelas Allah mengabarkan kpd kita bahwa penyebab kerugian yang paling besar dalam menjalani kehidupan ini adalah banyaknya manusia yang tidak memahami sifat dan karakterist waktu itu. Akibat dari terbuangnya manfaat waktu tsb akan menimbulkan kerugian dan penyesalan yang berkepanjangan di dunia dan di akhirat. Hilangnya cita-citq, terputusnya semangat, sirna nya kemuliaan, dan tenggelamnya akhlak yng mulia. Dan merekalah orang yang bukan hancur lagi namun telah binasa!!!
•Syaikh Abdul Qadir Jaelani dalam kitabnya Fathur Rabbani pasal ke10 beliau mengatakan, "Wahai saudaraku, kalian telah menyia-nyiakan umurmu untuk menulis ilmu dan menghafalnya, namun tidak mau mengamalkanya. Jika sudah seperti itu apa yang dapat memberi manfaat kepadamu?"•
Nih ana ambil contoh, kamu dapat penerangan dari teman mu, karena teman mu itu tak pernah melihatmu sedekah, ia berkata "hei sob, bersedekahlah kamu, karena sedekah menjadikan rezeki mu lapang, suci badan mu, suci harta mu, kelak kau akan masuk syurga bersama Rasulullah saw dan para pengikutnya. Karena menginfaqan sebagian rezeki termasuk orang yang bertaqwa. Menunjuk pada al-qur'an surat Al-Baqarah halaman ke 2 dalam al-qur'an".
Nah..kawan ku apabila teman mu yang berbaik hati mengatakan sperti itu, jgn lah kau menyela apalagi menghina. Cukuplah dengarkan sampai akar pembicaraan agar kamu mendapat buah yang manis. Dan jangan lupa, amalkan hal hal yang baik menurut mu, menurut Agama mu. Kerjakanlah sunnah jangan hanya tahu saja wahai cucu Adam!!!
Firman Allah swt dalam Qs Al-Ashr ayat 3 : الاالذين امنواوعملواالصلحت وتواصوابالحق وتواصوبالصبر
Artinya : "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk memperoleh kesabaran." (QS. 103/Al-'Ashr:3)

Wahai saudara ku, sobat ku, kawan ku pahamilah potongan ayat tersebut dengan kerjinihan mata hati anda, lihat dan cermati secara baik-baik susunan kalam-Nya yang begitu indah dan padat akan perintah dan maknanya. Begitu banyak orang yang mengaku beriman tetapi enggan untuk beramal shaleh, berapa banyak orang yang beramal shaleh tetapi mereka tidak mau mengerjakan kebaikan secara istiqomah, betapa banyak orang mengerjakan kebaikan tetapi mereka selalu mengeluhkan nasibnya, dan betapa banyak orang yang mengeluhkan takdirnya kemudian berakhir dalam kesengsaraan dan kerugian yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Sekian ulasan tentang waktu dan langkah awal mengenal waktu.
Semoga bermanfaat dunia dan akhirat, bagimu bagiku. Aaamiin..
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabatokaatuh
-----
Sumber qs + pembahasan dari buku Al-Bantani.Alawi.KH Penerbit Sinar Baru Algensindo. Judul Sang Waktu. Bandung, Jawa Barat.

Rahasia DO'A DAN DZIKIR

Seasson II

Bismillah,

III. MENGAPA MANUSIA BERDO'A
   Ini merupakan lanjutan dari yang ana post kan kemarin.
Sobat seperjuangan ku ada beberapa faktor penyebab manusia berdo'a kpd Allah Azza Wajjala, yaitu :
1. Karena jiwa nya merasa terpanggil untuk memohon perlindungan ketika ia mendapat kesulitan yang ia sulit utk mengatasinya. Sebab manusia diciptakan dlm keadaan lemah. Nah hal ini sbg bukti bahwa Allah Maha Pemberi Hidayah.
2. Karena berdo'a itu merupakan perintah dari Sang-Pencipta manusia itu sendiri. Dari itu, manusia diperingahkan untuk berdo'a kpd Nya.
    Malu dong bila kita tak mau berdo'a kpd Allah swt. Dan kita juga malu lah kalo niat kita berdo'a kpd Allah bukan karena Allah swt, melainkan mengharapkan hal duniawi yang berlebih2an. Semisal kita berdo'a agar si dia pujaan hati mu agar segera diputuskan olh pacarnya dan kamu bedo'a ingin memiliki si dia dengan status PACARAN. Hati hati yaa akhi yaa ukhti berdo'a lah dengan baik dan benar, serta khusu, dengan rendah hati dan rendahkan diri mu hanya dihadapan Allah! Hanya lah Allah! Laa ilaaha illallah!
(Maaf ya ada selingan. Hehe)

IV. ADAB BERDO'A
   Nah sobat ku dalam rangka terqabul nya do'a, maka mesti pakai adab. Adab nya sebagai berikut :
[•] Mengawali do'a dengan menyebut nama Allah dan memuji kpd Nya serta tidak menyebut tujuan utk apa kita berdo'a. Contoh: بسم الله الرحمن الر حيم Yaa Fatahu Yaa 'Alim (sebanyak yang kamu mau, minimal 3x) Yaa Allah lancarkanlah aku yang hendak mencari ilmu...
[•] Menghadap kiblat dengan perasaan takut, rendah diri, dan berkeyakinan bahwa do'a pasti terkabulkan.
[•] Mengangkat kedua tangan setinggi bahu sambil tengadah dengan suara lembut, yakni tak keras sbg layaknya memanggil orang di tempat yg jauh (tak boleh ok).
[•] Mengulang-ulang do'anya minimal 3x, tanpa merasa jenuh atau bosan.
[•] Hendaknya susunan kalimat do'anya tidak bersajak, cukup dgn susunan kata yg sederhana, tdk dilagukan. Dari itu, dianjurkan memakai susunan kalimat do'a yang berasal dari Rasulullah saw atau dari para org2 mu'min yang terdahulu sebelum Nabi saw. (Pasti lah ada dalam Al-Qur'an).
[•] Hendaknya dalam mengakhiri do'anya dengan bacaan Shalawat kemidian dilanjutkan dengan basmallah.

V. SYARAT TERKABULNYA DO'A
   Nah, bagi orang yang berdo'a tentunya ia benar-benar ingin do'anya terkabul, benar? Dan agar do'a nya terkabul, maka diperlukan adanya beberapa syarat sebagai berikut:
[•] Disyaratkan adanya kesucian hati, tak asal komat kamit, sementara hati melayang-layang.
[•] Hendaknya taubat kpd Allah utk membersihkan dosa dosa yg pernah dilakukan.
[•] Disyaratkan hrs bersungguh sungguh dlm berdoa, jgn hanya sekedar basa basi.
[•] Disyaratkan harus berkeyakinan bahwa doa nya blm terkabulkan dan terus berdo'a.
[•] Disyaratkan tdk berputus asa bila doanya blm dikabulkan.
[•] Disyaratkan tdk makan atau minum yang dipakai atau dihasilkan dari hasil yang haram (perbuatan yg dzolim). Sprti hasil korupsi,menipu, nyolong, dsb.
[•] Disyaratkan berdo'a tdk pada waktu yang dilarang atau mustahil didapat. Upamanya, berdoa mohon dijatuhkan uang dari langit sekarang.

Nah sobat yang dirahmati Allah sekian aja dulu ya, entar dilanjut bila ana ada waktu luang utk mengetiknya. Walhamdulillah... bersambung

Kamis, 19 Maret 2015

Rahasia DOA & DZIKIR

Dear kekasih Allah swt,
Bismillah .. SEASSON 1
I. PENGERTIAN DO'A DAN DZIKIR
   Do'a berasal dari bahasa Arab, sebagai isim mashdar daei kata kerja : "DA'AA - YAD''UU", yang artinya meminta, memohon, memanggil dan lain lain. Walhasil, arti do'a menurut istilah adalah memohon kpd Allag dgn cara cara tertentu.
   Sedangkan dzikir artinya adalah ingat, yakni ingat kepada Allah dgn membaca kalimat-kalimat thoyibah, disamping dibaca nya harus pakai kekhusyuan oke, mengerti artinya, srta berharap Allah swt akan meridhai apa yg dikerjakannya itu.
II. FUNGSI DO'A
  Nah.. kawan ku ada beberapa hadits yg tlah dihimpun,maka do'a fungsi nya yaitu :
•Senjata mu'min
•Otak ibadah
•Pembuka pintu rahmat
•Penangkal bencana dan kejahatan
•Penahan ketetapan (qodho) Allah swt
•Penangkal tipu daya musuh
•Penghalang godaan syaiton
•Penentram bathin
•Penghubung orang tua dengan anak
•Penghubung sesama sahabat ditempat jauh sekalipun
•Penghubung anak dengan orang tua yang sudah tiada
•Pengobat berbagai penyakit
•Pengantar kebahagiaan dunia dan akhirat
   Kawan ku, adapun yang disabdakan olh Rasulullah saw:
"Mintalah kamu kepada Allah swt dan Karuna-Nya, karena sesungguhnya Allah senang sekali jika dimintai." (HR.Tirmidzi)
  Do'a pun merupakan sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah. Sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasul :
"Tidaj ada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah 'Azza Wa Jalla, selain berdo'a kepada Nya dalam keadaan lapang (Senang)."

Sekian aja yaa .. entar dilanjut lagi tunggu aja seasson selanjutnya okee
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad . Walhamdulillahirrabil'alamiiin

Kamis, 05 Maret 2015

Jauh jauh sana ! *Neraka*

Bismillahirrahmaanirrahiiim...
Bismillahi tawakkalna 'alallah laa haula walaa quwwat illa billa hil'aliyyil'adziim..
Semangat Pagi!!! Semangat yo dimanapun kamu berada saudara saudara se Iman dan se Islam.

Ustad Yusuf Manshur berpesan pada jemaat pengajian untuk membaca kalimat "Allahumma ajirna minannar" sebanyak 7x yang artinya "Ya Allah jauhkanlah kami dari siksa neraka" . Nah..Kalimat ini di baca setelah shalat Shubuh dan setelah shalat Ashar. Faedah nya Insya Allah jika kamu ikhlas mengucapkan nya kamu akan terhindar dari SIKSA NERAKA!!..
Faedah yg kedua, jika kalimat ini dibaca pada setelah shalat Shubuh pintu neraka akan ditutup sampai siang hari/sore. Kalo dibacakan stelah ashar/petang pintu neraka akan ditutup dari wktu dibaca sampai pagi menjelang.
Nah.. contoh ya, kamu membaca kalimat yg tdi stelah shalat Shubuh terus kamu meninggal siang hari Insya Allah kamu terhindar dari siksa neraka sebab pintu neraka nya pun ditutup kann???!!
Nah kalo ente ga baca ni kalimat,haa..yasudah pintu neraka tetap terbuka lebar,mati dah masuk kesitu..
Maka dari itu ayooo baca kalimat yg tadi sbnyak 7x dan melakukan nya secara kontinu (berlanjut)
#Syukron ukhti akhi fillah yang udah baca . Semoga bermanfaat.
#Wassalam...