-->

Minggu, 22 November 2015

KETIKA PERUT RASULULLAH SAW BERBUNYI

Ketika Perut Rasulullah Berbunyi

Suatu ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat. Para sahabat yang menjadi makmum di belakangnya mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh Rasulullah bergeser antara satu sama lain.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaanbaginda itu langsung bertanya setelah selesai sholat, ”Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah Anda sakit?”
Namun Rasulullah menjawab, ”Tidak. Alhamdulillah, aku sehat dan segar.”Mendengar jawaban ini Sahabat Umar melanjutkan pertanyaannya, ”Lalu mengapa setiap kali Anda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit…”
Melihat kecemasan di wajah para sahabatnya, Rasulullah pun mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Ternyata perut Rasulullahyang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali tubuh Rasulullah bergerak.Umar memberanikan diri berkata, ”Ya Rasulullah! Adakah bila Anda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, lalu kami hanya akan tinggal diam?”
Rasulullah menjawab dengan lembut, ”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu ini. Tetapi apakah yang akan aku jawab di hadapan Allah nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya?” Para sahabat hanya tertegun. Rasulullah melanjutkan, ”Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah Allah buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”

Jumat, 30 Oktober 2015

Lirik Hunter Hayes-I Want Crazy || Terjemahan

Ini adalah salah satu lirik band Country Music 'Hunter Hayes' yang paling saya sukai karena enak didenger
Hunter Hayes-I Want Crazy
I'm booking myself a one way flight---Aku memesan diriku penerbangan satu arah
I gotta see the colour in your eyes---Aku harus melihat warna di mata Anda
And telling myself I’m gonna be alright---Dan mengatakan pada diriku sendiri aku akan baik-baik saja
Without you baby is a waste of time---Tanpa Anda kamu adalah buang-buang waktu
yeah, our first day, girl, the seasons change---yeah, hari pertama kami, gadis , perubahan musim
That got washed away in a summer rain---Yang hanyut dalam hujan musim panas
You can’t undo a fall like this---Anda tidak dapat membatalkan jatuh seperti ini
Cause love don’t know what distance is---Karena cinta tidak tahu jarak
Yeah I know it’s crazy---Ya aku tahu itu gila
But I don’t want good and I don’t want good enough---Tapi aku tidak ingin baik dan saya tidak ingin cukup baik
I want can’t sleep, can’t breathe without your love---Saya ingin tidak bisa tidur , tidak bisa bernapas tanpa cintamu
Front porch and one more kiss---Teras depan dan satu ciuman lagi
It doesn’t make sense to anybody else---Ini tidak masuk akal untuk orang lain
Who cares if you’re all I think about?---Siapa yang peduli pikirkan saya?
I’ve searched the world and I know now---Aku telah mencari dunia dan saya tahu sekarang
It ain’t right if you ain’t lost your mind---Hal ini tidak benar jika Anda tidak hilang pikiran
Yeah, I don’t want easy, I want crazy---Ya , saya tidak ingin mudah, saya ingin gila
Are you with me baby? Let’s be crazy---Apakah Anda dengan saya ? Mari kita menjadi gila
I wanna be scared, don’t wanna know why---Aku ingin menjadi takut , tidak ingin tahu mengapa
I wanna feel good, don’t have to be right---Saya ingin merasa baik , tidak harus benar
The world makes all kinds of rules for love---Dunia membuat segala macam aturan untuk cinta
I see you gotta let it do what it does---Saya melihat Anda Harus membiarkannya melakukan apa yang dilakukannya
I don’t wanna just another hug and a kiss goodnight---Saya tidak ingin hanya pelukan lain dan selamat malam ,ciuman
Catching up calls and a date sometimes---Penangkapan panggilan dan tanggal yang kadang-kadang
A love that revels and we still believe---Sebuah cinta yang Revels dan kami masih percaya
We’re the kind of crazy that people wish they couldbe, yeah--Kami gila , bahwa orang-orang berharap mereka bisa, ya
I know we’re crazy, yeah--Aku tahu kita gila, ya
But I don’t want good and I don’t want good enough--Tapi aku tidak ingin baik dan saya tidak ingin cukup baik
I want can’t sleep, can’t breathe without your love--Saya ingin tidak bisa tidur , tidak bisa bernapas tanpa cintamu
Front porch and one more kiss---Teras depan dan satu ciuman lagi
It doesn’t make sense to anybody else--Ini tidak masuk akal untuk orang lain
Who cares if you’re all I think about?---Siapa yang peduli semua yang saya pikirkan?
I’ve searched the world and I know now--Aku telah mencari dunia dan saya tahu sekarang
It ain’t right if you ain’t lost your mind--Hal ini tidak benar jika Anda tidak hilang pikiran Anda
Yeah, I don’t want easy, I want crazy--Ya , saya tidak ingin mudah, saya ingin gila
Are you with me baby? Let’s be crazy--Apakah Anda dengan saya bayi ? Mari kita menjadi gila
No I don’t want good and I don’t want good enough--Tidak, aku tidak ingin yang baik dan saya tidak ingin cukup baik
I want can’t sleep, can’t breathe without your love--Saya ingin tidak bisa tidur , tidak bisa bernapas tanpa cintamu
Front porch and one more kiss--Teras depan dan satu ciuman lagiIt doesn’t make sense to anybody elseIni tidak masuk akal untuk orang lain
Who cares if you’re all I think about?--Siapa yang peduli semua yang saya pikirkan?
I’ve searched the world and I know now--Aku telah mencari dunia dan saya tahu sekarang
It ain’t right if you ain’t lost your mind--Hal ini tidak benar jika Anda tidak hilang pikiran Anda
Yeah, I don’t want easy, I want crazy---Ya , saya tidak ingin mudah, saya ingin gila
Yeah look at us baby---Ya melihat kami
Tonight the midnight rules are breaking-----Malam ini aturan tengah malam yang melanggar
There’s no such thing as wild enough---Tidak ada hal seperti cukup liar
Or maybe we just think too much---Atau mungkin kita hanya berpikir terlalu banyak
Who needs to play it safe in love?---Siapa yang butuh untuk bermain aman dalam kasih ?
Let’s be crazy---Mari kita menjadi gila
Who cares if we’re crazy?---Siapa yang peduli jika kita gila?
We gotta be crazy---Kita harus menjadi gila
I know that we’re crazy---Saya tahu bahwa kita gila
So let’s be crazy, yeah yeah---Jadi mari kita menjadi gila , ya ya

Kamis, 04 Juni 2015

Hal-hal yang Aku Rindukan Saat Bulan Ramadhan || Cerita

Kini Ramadhan yg ku nanti, kan kunjung pulang. Berita kedatangan nya membuat dunia semarak menggoyah. Menggetarkan hati sang pemilik jiwa yang sedang merindu akan hadirnya bulan yang penuh dengan ampunan. 

Terkadang aku berfikir, "akan kah dosa ku diampuni oleh Nya?." Entahlah, namun hati ini sudah yakin kepada Sang Maha Pengampun.  Tak pernah ku melupakan peristiwa-peristiwa yang membuatku tergugah akan ada nya cinta. Apakah cinta itu? Emm.. banyak sekali, yaitu cinta kebersamaan, cinta persaudaraan, cinta kerukunan, cinta berdzikir kepada Sang Maha Pencipta, dan masih banyak lagi. 

Ramadhan, bulan yang penuh dengan kejut-kejut istimewa. Tak terbayangkan hingga saat ini. Yang sangat aku harapkan pun datang tanpa diundang. Yakni, THR yang melimpah, rezeki buka puasa, dan lain sebagainya. 

Aku pun sangat rindu sekali dengan suasana masjid yang rukun, aman, sejahtera. Setiap sore aku selalu diundang untuk pergi ke Masjid dengan alunan Qira'at yang sangat merdu. Alunan nya begitu menggoda hatiku. Aaah.. rasa nya adem. Hanya dalam bulan Ramadhan ini jema'at bertambah begitu banyak. Ada ibu-ibu,anak-anak seusiaku,bapak-bapak, bahkan nenek-nenek dan kakek-kakek pun rela mengorbankan kaki yang telah lapuk dan tulang punggung yang telah bengkok. Aku tidak merasa malu ataupun canggung ketika bersebelahan dengan jema'at ibu-ibu. Karena aku yakin hati mereka bagaikan emas yang sangat di puja oleh anak nya, yang sangat khusu tatkala menghadap kiblat. Maka dari itulah aku yakin dengan dekat dengan beliau, aku akan terbawa suasana. Dan bila telah selesai berjama'ah, tak lupa kami bersalaman. Rasa nya aku telah menjadi bagian dari keluarga mereka. Duuh.. rasa nya lengkap. Momen-momen itu belum sampai 50% banyaknya. Karena masih banyak sekali momen-momen yang aku rindu kan. 


Nih ini adalah versi momen yang sangat aku rindu kan yaitu, berjualan bersama kawan-kawan. Aaah.. rasa nya seperti orang yang sudah ahli dalam mendistributorkan suatu barang. 

"Koleek koleeek, kolek enak cuma 3000. Yooo dibeli yo".
Itulah teriakan ku dan kawan-kawan ku sambil ketawa-ketiwi.

Dan yg ga akan aku lupakan yaitu lambaian tangan pembeli yang begitu ramah dan tak sia-sia perjuangan kami, dagangan nya laku keras! Dan siapa kawan-kawan ku itu? Mereka adalah keluarga kedua ku yang terhimpun dalam suatu organisasi, yakni Ikatan Remaja Masjid. Aku adalah salah seorang yang aktif di organisasi tersebut.

Yang kedua, dan bila malam tlah melenyapkan bulan dan bintang-bintang. Seketika adzan Shubuh berkumandang. Waktu itulah aku melangkahkan kaki ku untuk kuliah. *cie umur 15 udah kuliah* Bukan, inilah kuliah boong-boongan, yakni kuliah Shubuh. Aaah.. aku rindu sekali dengan peristiwa-peristiwa, ceramah para mubaligh, dan sebagainya. Bila pulang, kami selalu mejeng dijalanan tatkala jalanan kosong, sambil wefie.
Yang ketiga, bersi yang paling aku rindu kan adalah tadarus al-Qur'an di Masjid. Emm, sore-sore adem banget bila ada pengajian sepeti ini.  

Yang terakhir, mulai dari boncel sampai sebesar cabe aku tak akan pernah melupakan hal itu. Apakah itu? Ya, aku selalu bermain petasan yang 1 pcs nya cuma 5000 an dan satu plastik nya cuma 1000 an. Karena, petasan inilah yang membuat tangan ku bengkak! Ketika itu pukul 13.00, aku menyalakan sumbu petasan yang berwarna merah menggoda. Aku tancapkan lilin di terlas. Aku pasangkan api gasoline yang membara. Ku dekatkan sumbu lilin dengan sumbu petasan. Dan kebodohan ku yang tak akan ku ulangi adalah aku terlalu lama memegang petasan karena so so an jadi jagoan. Dan apa yang terjadi "Duaarrrr" suara petasan dan membakar pada tangan kanan ku. Dan akhirnya bengkak-bengkak ke biru-biru an.

Minggu, 26 April 2015

Do'a yang Sebaik Nya diulang #Do'a Ketika Hujan

Bismillahirrahmaanirraahiim..
Usum hujan emm..
Seorang penanya bertanya kepada Syaikh Utsaimin, “Doa apakah yang paling bagus dan dianjurkan untuk diulang-ulang? Dan kapankah waktu yang lebih utama untuk mengharapkan terkabulnya do’a?

Jawaban:

Do’a yang paling utama dan paling mencakup segala perkara adalah do’a yang terdapat dalam firman Allah Ta’ala:

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Dan di antara mereka ada yang mengucapkan: “Wahai Rabb kami berikanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat dan jauhkanlah kami dari adzab neraka” (QS. Al Baqarah: 201)

Do’a ini adalah do’a yang isinya paling mencakup berbagai macam hal karena di dalam do’a tersebut terkumpul antara kebaikan dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak membaca do’a ini. Selayaknya orang itu membaca do’a ini. Demikian juga doa-doa yang diajarkan, sehingga dia menjadi orang yang mengamalkan sunah dalam setiap kondisi.

Kemudian, keadaan dimana doa lebih berpeluang untuk ijabah adalah ketika sujud, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

ألا وأني نهيت أن أقرأ القرآن راكعاً أو ساجداً فأما الركوع فعظموا فيه الرب وأما السجود فأكثروا من الدعاء فقني أن يستجاب لكم

“Sesungguhnya aku dilarang membaca Al Qur’an ketika ruku’ atau sujud. Ketika ruku’, agungkanlah Rabb, adapun ketika sujud, perbanyaklah berdo’a, karena doa kalian berpeluang untuk dikabulkan.”

Termasuk waktu yang utama pula adalah waktu antara adzan dan iqomah karena do’a antara adzan dan iqomah adalah do’a yang tidak tertolak.

Waktu utama yang lain adalah di akhir malam berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

ينزل ربنا إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر فيقول من يدعوني فأستجيب له من يسألني فأعطيه من يستغفرني فاغفر له

“Rabb kita turun ke langit dunia di waktu sepertiga malam yang terakhir, kemudian Dia berkata: ’Siapa yang berdo’a kepadaKu maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka akan Aku beri, dan siapa saja yang memohon ampunan kepadaKu maka akan Aku ampuni.” (Muttafaq ‘alaihi)

Demikian pula do’a setelah tasyahud (sebelum salam) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

ثم ليتخير من الدعاء أعجبه إليه فيدعو

“Kemudian hendaknya dia memilih do’a yang paling ia senangi kemudian dia berdo’a dengan do’a tersebut.”

Termasuk waktu yang utama adalah pada hari jum’at, terutama ketika Imam mulai berkhutbah sampai selesainya sholat jum’at. Termasuk waktu setelah sholat ashar bagi orang-orang yang menunggu waktu sholat maghrib.

Dan yang paling penting, seseorang harus ikhlas ketika berdo’a, murni karena Allah, dia meyakini bahwa tidak ada yang dapat menghilangkan keburukan kecuali Allah dan tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Allah Ta’ala. Selain itu seseorang juga hendaknya menjauhi makanan yang haram karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan

أن الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يا ربي يا رب ومطعمه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام قال فأنى يستجاب لذلك

“Seseorang yang lama bepergian , rambutnya kusut, berdebu, dan menegadahkan keduan tangannya ke langit, ‘Ya Rabbi! Ya Rabbi!’ padahal makanannya haram, pakaiannya haram, dan ia kenyang dengan yang haram, maka bagaimana do’anya akan dikabulkan?” (HR. Muslim)

Dengan demikian, menjauhi makanan yang haram termasuk perkara yang bisa menjadi sebab terkabulnya do’a. sebaliknya, memakan makanan haram merupakan perkara yang menjadi sebab tidak terkabulnya do’a.

http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_7677.shtml
diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Muslimah.Or.Id

Minggu, 12 April 2015

Keutamaan Wanita...!

 

1. Do’a wanita lebih maqbul dari laki-laki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat dari laki-laki. Ketika ditanyakan kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : “Ibu lebih penyayang dari bapak dan do’a orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
2. Wanita yang shalihah itu lebih baik dari 1.000 orang laki-laki yang tidak sholeh.
3. Seorang wanita shalihah lebih baik dari 70 orang wali.
4. Seorang wanita shalihah lebih baik dari 70 laki-laki sholeh
5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya diibaratkan seperti orang yang senantiasa menangis karena takut kepada Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
6. Barangsiapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan terhadap anak laki-laki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail as.
7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (penebus) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membacaAlhamdulillahialaa kulli haalin wa astaghfirullaah”. Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa.”, maka Allah menetapkan dia bebas dari api neraka dan dengan mudah melalui shirathal mustaqim yang aman dari siksa, bahkan Allah Ta’ala mengangkat derajatnya, seperti derajatnya 40 orang yang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.
8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam surga.
9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah surga.
10. Dari ‘Aisyah ra.: “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.”
11. Surga itu di bawah telapak kaki ibu.
12. Apabila dipanggil oleh kedua ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.
13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup baginya pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari pintu mana saja yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
14. Wanita yang taat kepada suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, Malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan meridhainya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).
15. ‘Aisyah ra. berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?” Jawab baginda, “Suaminya”. “Siapa pula berhak terhadap laki-laki ?” Jawab Rasulullah SAW. “Ibunya”.
16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan sholat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.
17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga lebih dahulu dari suaminya (10.000 tahun).
18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan.
19. Dua rakaat sholat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat sholat wanita yang tidak hamil.
20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadah pada malam hari.
22. Seorang wanita yang mengalami sakit saat melahirkan, maka Allah SWT memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang berjihad dijalan Allah SWT.
23. Wanita yang melahirkan akan mendapat pahala 70 tahun sholat dan puasa dan tiap rasa sakit dan pada satu uratnya Allah memberikan satu pahala haji.
24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, maka keluarlah darinya dosa-dosanya seperti keadaan ibunya melahirkannya.
25. Wanita yang meninggal dalam masa 40 hari sesudah melahirkan akan dianggap syahid.
26. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya (ASI) akan dapat satu pahala dari tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.
27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup (2 1/2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan memberikan kabar gembira bahwa surga adalah balasannya.
28. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun sholat dan puasa.
29. Wanita yang menghabiskan malamnya dengan tidur yang tidak nyaman karena menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba sahaya.
30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anaknya yang sakit, akan diampunkan oleh Allah seluruh dosa-dosanya dan bila dia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadah.
31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohonkan ampun untuknya, dan Allah mengangkatkannya seribu derajat.
32. Seorang wanita yang shalihah lebih baik dari seribu orang laki-laki yang tidak sholeh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya delapan pintu surga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.
33. Siapa saja wanita yang menunggu suaminya hingga pulang, disapukan mukanya, dihamparkan tempat duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya, memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keridhaan Allah, maka disunnahkan baginya akan tiap-tiap kalimat ucapannya, tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba sahaya. Pada hari kiamat kelak, Allah karuniakan nur (cahaya) hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas karunia rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke martabat itu melainkan para Nabi Allah.
34. Tidak akan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.
35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih saying, akan dipandang oleh Allah dengan penuh rahmat.
36. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat.
37. Wanita yang melayani dengan baik kepada suami yang pulang ke rumah dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.
38. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 emas dan jika wanita memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala perak.
39. Dari Hadrat Muaz ra : Wanita yang berdiri di atas kedua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api, maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.
40. Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan di hadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokan harinya matanya yang buta telah celik. Allah karuniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya).
41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW keluar mengiringi jenazah. Beliau menemukan beberapa orang wanita dalam majelis itu. Rasulullah SAW lalu bertanya, “Apakah kamu mensholatkan jenazah ?” Jawab mereka, ”Tidak”. Sabda Rasulullah SAW “Sebaiknya kalian semua tidak usah ikur berziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadah-ibadah orang laki-laki”.
42. Wanita yang memerah susu binatang dengan “Bismillah” akan dido’akan oleh binatang itu dengan do’a keberkahan.
43. Wanita yang membuat adonan tepung gandum dengan “Bismillah” , Allah akan berkahkan rezekinya.
44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.
45. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi.”
46. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat.”
47. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menenun kain, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas tahta di hari akhirat.”
48. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan memberikan pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada 1.000 orang yang lapar dan memberi pakaian kepada 1.000 orang yang tidak berpakaian.”
49. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan memandikan anaknya, Allah akan memberikan pahala kebaikan sebanyak helai rambut mereka dan menghapus sebanyak itu pula dosa-dosanya dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya.”
50. Sabda Nabi SAW : “Ya Fatimah barangsiapa wanita yang meminyakkan rambut dan jenggot suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberinya minum dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman surga dan dicatatkan Allah baginya terbebas dari api neraka dan selamatlah ia melintas titian Shirat.”
51. Jika suami mengajarkan isterinya satu hal akan mendapat pahala 80 tahun ibadah.
52. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang di jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya, ia akan masuk surga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70.000 Malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam surga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut.
53. Semua orang akan dipanggil untuk melihat Wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang menutupi auratnya yang memakai burdah di dunia ini dengan istiqamah.
54. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang shalihah.
55. Salah satu tanda keberkahan wanita itu ialah cepat perkawinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kawin).
Gimana? masih nyesel ya jadi wanita?
pastinya gak dong.
Naha.. gitu dong ukhty, kita tuh harus bangga dan bersyukur karena Allah telah menciptakan kita sebagai seorang wanita.. Karena sesungguhnya Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia ^_^
Allah berfirman :
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?”
 (Al-Qiyaamah : 36)
RENUNGAN
 

Kamis, 02 April 2015

Jadwal Shiyam Ayyamul Bidh Rabi'ul Akhirah 1436 H

Selasa - Kamis: Jadwal Shiyam Ayyamul Bidh Rabi'ul Akhir 1436 H

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas RasulillahShallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Ayyamul bidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah. Dinamakan bidh (putih) karena putihnya malam-malam itu dengan cayaha bulan. Pada malam-malam itu bulan terlihat sempurna bulat dan cahaya terang. Ibnu Bari Rahimahullah berkata: yang benar disebut Ayyamul Bidh dengan idhofah (menyandarkan kata pertama ke kata kedua,-pent) karena al-bidh dari sifat al-layaali (malam-malam)- maksudnya: ayyaam al-Layaalii al-Baidh (beberapa hari dari malam-malam yang putih).

Kaum muslimin disunnahkan berpuasa pada hari-hari tersebut. Keutamannya, seperti puasa sepanjang tahun. Karena pahala amal shalih dalam Islam, satu dilipatgandakan menjadi sepuluh. Jika setiap bulan berpuasa tiga hari, seolah ia berpuasa satu bulan penuh. Dan seolah selama satu tahun dirinya selalu berpuasa. Sehingga pantaslah disebutkan keutamaanya seperti puasa dahr (setahun). Seseorang mendapat pahala puasa setahun penuh tanpa harus berpuasa pada setiap harinya. Ini kemurahan Allah untuk hamba-hamba-Nya.

Dari Abdullah bin 'Amru bin Al-'Ash, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadanya:

وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فَإِنَّ ذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

"Dan sesungguhnya cukuplah bagimu berpuasa tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai)

Diriwayatkan dari Abi Dzarr Radhiyallahu 'Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadaku:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

"Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dari salah satu bulan, maka berpuasalah pada hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas." (HR. At Tirmidzi dan al-Nasai. Hadits ini dihassankan oleh al-Tirmidzi dan disetujui oleh Al-Albani dalam al-Irwa' no. 947)

Dari Jabir bin Abdillah, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda;

صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

"Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa dahr (puasa setahun). Dan puasa ayyamul bidh (hari-hari putih) adalah hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas." (HR. An Nasai dan dishahihkan al Albani)

Pada bulan ini, Rabi’ul Akhir 1436 Hijriyah, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada besok hari, Selasa, Rabu, dan Kamis. Bertepatan tanggal 3, 4, dan 5 Februari 2015 M. (Terkadang permulaan puasa ini berbeda antara satu negeri dengan negeri lainnya, sesuai dengan permulaan bulan yang ada di sana. Sebagian negeri sudah memulainya pada hari Senin sampai Rabu).

. . . Pada bulan ini, Rabi’ul Akhir 1436 Hijriyah, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada besok hari, Selasa, Rabu, dan Kamis (3, 4, dan 5 Februari 2015 M). . .

Apakah Puasa Tiga Hari Setiap Bulan Harus Pada Ayyamul Bidh?

Jika tidak melaksanakan shaum tiga hari setiap bulan pada Ayyamul Bidh, tidak mengapa melaksanakannya pada awal bulan atau akhir bulan. Dari Mu'adzah al-'Adawiyah, sesungguhnya ia pernah bertanya kepada 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha: "Apakah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa melaksanakan shaum selama tiga hari setiap bulannya?" Aisyah menjawab: "Ya".

Ia pun bertanya lagi: "Hari-hari apa saja yang biasanya beliau melaksanakan shaum?" Aisyah pun menjawab: "Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak terlalu memperhatikan hari keberapa dari setiap bulannya beliau melaksanakan shaum." (HR. Muslim)

Dalam Majmu' Fatawa wa Rasail, Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin berkata, "Seorang boleh berpuasa pada awal bulan, pertengahannya, ataupun di akhirnya secara berurutan atau terpisah-pisah. Tetapi yang paling afdhal (utama) dilaksanakan  pada Ayyamul Bidh, yaitu tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah Radliyallah 'Anha, "Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berpuasa tiga hari setiap bulan. Beliau tidak terlalu peduli apakah berpuasa di awal atau di akhir bulan." (HR. Muslim)

. . . Tentang puasa 3 hari setiap bulan: Seorang boleh berpuasa pada awal bulan, pertengahannya, ataupun di akhirnya secara berurutan atau terpisah-pisah. . .

Penutup

Sesungguhnya hari-hari seorang muslim adalah musim ibadah. Saat datang waktu dengan keutamaan amal di dalamnya, dirinya semakin semangat menjalankan ketaatan kepada Rabb-Nya. Di antara di hari-hari putih (ayyamul bidh) di pertengahan bulan hijriyah, dirinya semakin semangat mengerjakan shiyam berikut amal-amal shalih penyempurnanya. Dan Ayyamul bidh bulan Rabi’ul Akhir 1436 H jatuh di Selasa besok sampai Kamis.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi taufiq, pertolongan dan kemudahan kepada kita melaksanakan ketaatan kepada Rabb-Nya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh?

Jum'at, 3 April 2015
Jumuah, 14 Jumadil Akhir 1436

Bismillahirrahmaanirrahiiim,
Asyhaduanlaa ilaaha illallah Wa asyhaduannaa Muhammadan abduhu warasuluhu.
Salam jumuah,!! Semoga kita semua Umat Muslim senantiasa berada dalam barokah dan Ridho nya Allah swt.

Puasa tiga hari setiap bulan disunnahkan dan nilainya terhitung seperti puasa dahr (tahunan), karena amal shalih dalam Islam diganjar sepuluh kali lipat. Berpuasa sehari diganjar seperti puasa sepuluh hari. Maka siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulannya, dia terhitung berpuasa setahun penuh.
Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallambersabda: "Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang masa." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai)
Dan disunnahkan melaksanakannya pada Ayyamul Bidh (hari-hari putih), yaitu tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah. Berdasarkan riwayat Abi Dzarr, Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
"Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dari salah satu bulan, maka berpuasalah pada hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas." (HR. At Tirmidzi)
Dari Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallambersabda;
صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
"Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa dahr (puasa setahun). Dan puasa ayyamul bidh (hari-hari putih) adalah hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas." (HR. An Nasai dan dishahihkan al Albani)
Terkadang permulaan puasa ini berbeda antara satu negeri dengan negeri lainnya, sesuai dengan permulaan bulan yang ada di sana.
 
Dan jika tidak melaksanakan shaum itu pada Ayyamul Bidl, tidak mengapa melaksanakannya pada awal bulan atau akhir bulan.
Dari Mu'adzah ad 'Adwiyah, seseungguhnya ia pernah bertanya kepada 'Aisyah radliyallah 'anha: "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa melaksanakan shaum selama tiga hari setiap bulannya?" Aisyah menjawab: "ya". Ia pun bertanya lagi: "Hari-hari apa saja yang biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shaum?" Aisyah pun menjawab: "Tidak pernah Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam memperhatikan hari keberapa dari setiap bulannya beliau melaksanakan shaum." (HR. Muslim)
Dalam Majmu' Fatawa wa Rasail, Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin berkata, "Seorang boleh berpuasa pada awal bulan, pertengahannya, ataupun di akhirknya secara berurutan atau terpisah-pisah. Tetapi yang paling afdhal (utama) dilaksanakan pada Ayyamul Bidl, yaitu tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas.
Hal ini berdasarkan hadits Aisyah radliyallah 'anha, "adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa tiga hari setiap bulan, tidak terlalu peduli apakah berpuasa di awal atau di akhir bulan." (HR. Muslim)
 
sumber: http://riakusharyanti.blogspot.com/2010/10/apa-itu-puasa-ayyamul-bidh.html

Senin, 30 Maret 2015

Mie Instan, Inilah Kebiasaan Buruk Saat Menyantap Mie Instan

Saat ini berbagai merek mi instan menawarkan berbagai variasi rasa untuk memikat para penggemarnya. Lidah konsumen semakin dimanjakan oleh beragam olahan rasa, dari makanan khas nusantara sampai makanan khas negara lain.

Mi instan merupakan salah satu makanan paling favorit orang Indonesia. Bisa dibilang, hampir semua orang Indonesia pernah merasakan mi instan. Makanan mi olahan ini kerap dijadikan persediaan di rumah-rumah.

Menyantap mi instan tak jarang membuat ketagihan. Sudah lama kita diperingatkan akan bahaya menyantap mi instan. Namun, tetap saja kita selalu memiliki alasan untuk kembali menyantapnya.

Namun terdapat kebiasan-kebiasaan buruk dalam menyantap mie instan. Anda dapat mengurangi kebiasaan buruk saat menyantap semangkuk mie instan yang gurih hangat dengan memperhatikan hal ini.

1. Makan dengan nasi
Saat mengonsumsi mie, sebaiknya hindari memadukannya dengan nasi. Karena mie mengandung karbohidrat dan begitu juga dengan nasi yang sama-sama mengandung karbohidrat. ​J​ika mengonsumsi 100 gr nasi dengan satu bungkus mie instan berarti Anda akan mengasup sekitar 350 Kkal.

2. Tidak menambah sayur dan protein
Jika terpaksa mengonsumsi mie instan, ada baiknya Anda memadukan dengan sayuran seperti sawi, brokoli, kol hingga kangkung. Jangan lupa untuk menambahkan telur ataupun tahu untuk menambah asupan protein.​ ​

3. Makan terlalu sering
Untuk mie instan, sebaiknya jangan dikonsumsi terlalu sering. Anda dapat mengonsumsinya maksimal seminggu sekali. Karena setiap konsumsi makanan yang berlebihan akan memiliki efek yang negatif bagi kesehatan tubuh.​​

4. Tidak membuang air rebusan
Membuang air rebusan saat membuat mie instan sangat diperlukan. Hal ini dapat mengurangi kandungan pengawet yang ada dalam mie. Saat memasak, Anda dapat membuang air rebusan dan menambahkan air panas agar ​rasanya tidak terlalu asin.​

============================================

Sumber : http://www.sapujagat.com/

Situs Berita Online Terkini terupdate, dalam menjawab tantangan dalam kebebasan informasi di era informasi online dan hadir untuk memenuhi kebutuhan anda di era Globalisasi yang sangat kompetitif. Berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam memberikan informasi berita terkini baik di dalam negeri dan berita internasional yang di update tiap menit serta bisa sebagi rujukan anda dalam menambah informasi dan wawasan dalam kebutuhan mencari berita yang aktual dan terupdate.

Gaya Hidup Profetik

MUQODDIMAH
Nun jauh di ufuk lalu planet kita yang mungil ini sering dikunjungi oleh hamba-hamba robbani yang telah mengukir sejarah ummat manusia dengan ornamen surgawi. Mereka adalah para penempuh jalan kebenaran yang tiada tanding, para pencari yang berhasil menemukan dirinya yang bukan anak struktur, dan para piawai yang telah menyelamatkan bumi dari kefanaannya.

Mereka datang dari puncak gunung, dari tepi ngarai, pinggir samodera dan dari padang pasir yang tandus bukan untuk berburu dan mengumpulkan kekayaan duniawi, melainkan hendak mengajak ummat manusia untuk menunda datangnya hari kiamat dan sekaligus mengurungkan kematian.

Mereka menulis puisi bukan untuk berpuisi, karena dirinya telah berupa puisi-konkret yang didendangkan oleh para Malaikat. Mereka juga meninggalkan wacana-wacana tetapi tidak untuk berwacana, karena perilaku mereka telah berwujud wacana-wacana yang dinyanyikan oleh bintang-bintang di langit, embun pagi, arakan awan dan ombak di lautan.

Mereka tidak memiliki sesuatu dan tidak pula dimiliki oleh sesuatu, karena pada hakekatnya mereka milik semua dan pemilik semua. Mereka dikenal oleh kebanyakan manusia sebagai para Rasul, para Nabi dan para penempuh jalan kebenaran atau Sufi.

Bagai kendaraan mereka turun dari langit, ketika Sang Maha Pengasih rindu menjenguk makhluk-Nya. Mereka juga kereta-kereta pada saat Sang Pemelihara semesta mencemaskan keadaan hamba-hamba-Nya.

Berbahagialah bangsa yang dikunjungi, lestarilah negeri yang disinggahi dan cemerlanglah dataran planet yang diinjaknya. Bagai sayap-sayap raksasa mereka menaungi ummat manusia dari murka Tuhan dan duka berada.

Semoga berkilau maqam mereka hingga hari kebangkitan.



SEBUAH KARYA ENSIKLOPEDIK TENTANG TASAWUF
Salah satu dari warisan kepustakaan para sufi adalah Risalatul Qusyairiyah yang ditulis oleh Imam Qusyairi dari Naisabur. Sebuah karya ensikiopedik yang menghimpun pendapat-pendapat para Sufi terdahulu tentang Prinsip-prinsip Tauhid dalam pandangan Kaum Sufi, Terminologi Tasawuf dan Maqamat Para Penempuh Jalan Sufi.

Di awal penjelasan tentang Terminologi Tasawuf, penulis memperkenalkan identitas Sufi sebagai 'anak sang waktu'. Maka menjadi jelas bagi kita bahwa mujahadah seorang mutasawwif bersifat internal dengan fokus perjuangan menemukan identitas diri yang paling final.

Sesungguhnya dimensi yang mereka arungi merupakan sisi gelap manusia yang tak mungkin dapat disingkapkan dengan kunci-kunci keruangan. Hal itu disebabkan kelemahan ilmu pengetahuan obyektif di dalam menembus dinding subyek.

Memang demikian kenyataannya. Pencarian diri dengan berorientasi keluar tidak pernah dapat menyelesaikan masalah, bahkan berdampak memecah kesatuan ummat manusia di dalam berbagai paham falsafah. Karena apa yang didapatkan dengan upaya tersebut hanya sebuah persepsi tentang diri, bukan kenyataannya.

Muncullah para Nabi. Dengan petunjuk Ilahi mereka berusaha menyatukan kembali kenyataan ummat dengan menawarkan 'Hamba Allah' sebagai identitas setiap individu manusia.

Tawaran ini memang akurat, masuk akal dan efektif bagi hati nurani yang demen pada kehidupan dan mencintai kedamaian. Tetapi betapa pun hal itu masih berupa 'pengetahuan verbal' atau 'ilmul-yakin' yang perlu diuji kebenarannya di dalam kenyataan.

Setelah kita benar-benar menyaksikan wujud hamba Allah yang berintegritas mensemesta yang selalu aktual di dalam pengabdian yang tinggi kepada seluruh ummat manusia dimana dan kapan saja ia berada, barulah dapat dikatakan kita telah memiliki 'pengetahuan visual' atau 'ainul-yakin' terhadapnya.

Secara kondisional pribadi seperti tersebut di atas layak diangkat sebagai Mursyid, kendati ia bukan seorang ustad dari sebuah halaqah spiritual. Karena Mursyid bukanlah fungsi yang dapat diamanatkan oleh sebuah lembaga atau lingkungan ummat untuk melaksanakan tugas pembentukan pribadi, melainkan kualitas spiritual seseorang.

Bila dengan panduannya kita berhasil memiliki konsistensi aktual secara 'ihsan', barulah kita dapat disebut memiliki'pengetahuan aktual' atau 'haqqul-yakin'.

Dari kondisi seorang beriman secara doktrinal hingga mencapai derajad Muhsin membutuhkan proses panjang yang didukung dengan tekad yang membaja, himmah yang kuat, disiplin yang keras dan praktikum-praktikum dengan diri yang tak kenal jenuh, disertai gemar berkontemplasi, berefleksi dan berkoeksistensi dengan akhlakul-karimah terhadap siapa saja, baik berwujud manusia atau pun hayawan, sebagaimana dibentangkan secara rinci di dalam Maqamat Para Penempuh Jalan Sufi.

Bila para Nabi dengan Kitab-Sucinya telah berhasil mengungkapkan 'kebenaran universal' yang tidak berkerut oleh zaman para Sufi telah melahirkan kebenaran 'kontekstual' yang tak berulang sepanjang zaman. Itulah 'hikmah' yang tidak akan pernah bisa ditiru, tetapi sangat tinggi nilainya sebagai pengetahuan antar subyek di kalangan hamba Allah.

Kehadiran para Sufi di dalam realita kehidupan orang beriman menunjukkan kepada kita wujudnya 'seni bertuhan' yang tak kalah mengasyikkan dibanding dengan pengembaraan di bidang keilmuan dan seni apa pun di dunia ini.

Marilah kita jamah keotentikannya melewati analisa berikut ini.


ISI: TAWAKKAL, PERAN, DUNIA DIRI DAN TITIK BEDA
Gaya hidup profetik para Sufi memiliki kemiripan dengan gaya hidup kenabian Sayidina Isa AS. Mereka lebih dominan berorientasi pada pembentukan diri yang akurat dibanding dengan berekspansi ke dalam semesta-struktural, sehingga mereka dapat mencapai kondisi sempurna secara individual.

Bagi golongan tersebut Allah berkenan memindahkan kepengurusan hidup mereka langsung ke tangan-Nya tanpa dukungan ilmu pengetahuan obyektif yang lazim digunakan di dalam mengatasi kebutuhan hidup.
    "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah cukup baginya." (Ath-Thalaq: 3).
Di dalam kondisi diri orang yang bertawakkal kepada Allah telah terjadi transendensi dari urusan hamba menjadi urusan Tuhan, disebabkan 'aku-insaniyah' orang tersebut telah mati. Wujudnya tinggal instrumen jasadi yang digerakkan langsung oleh iradah-ilahiyah. Kalangan Sufi menyebutnya sebagai maqam fana' (fana' fi iradatillah) atau 'manunggaling kawula Gusti' dalam idiom Jawa. Kenyataan yang demikian hanya bisa terjadi bagi mereka yang benar-benar putus-asa kepada dunia.
    "Dan tiadalah kehidupan dunia itu, kecuali kesenangan yang menipu." (Ali-Imran: 185;);
    "Dan tiadalah kehidupan dunia itu, kecuali permainan dan senda gurau." (Al-An'am: 32).
Tekad yang bulat disertai kerelaan hati mereka yang tinggi di dalam menyerahkan totalitas pengabdian, hidup dan matinya kepada Allah telah mengantarkan mereka pada rahasia ilham dan kasyaf atau ilmu dari sisi-Nya.
"Mereka menemukan seorang hamba Kami yang Kami beri rahmat dari hadirat Kami dan kami ajari dari ilmu Kami" (Al-Kahfi 65).Di dalam aktualisasi diri tanpa motif selain amr-Allah tersirat wujudnya 'peran' ketuhanan di dalam diri pelakunya .
    " Dan apa yang aku lakukan tidak dari kemauanku sendiri." (Al Kahfi: 82).
Resikonya ia akan terlempar ke dalam keunikan yang sulit dipahami dan terpisah dari lingkungannya.
    "Inilah saat perpisahan antara aku dengan engkau." (Al-Kahfi:78).
Ketika itu seorang Sufi telah berdiri di atas 'titik beda' dengan semua individu yang ada (Khariqul-adah).

Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani di dalam efidensinya sempat bercengkerama dengan Tuhan seraya berkata:
- "Engkaulah yang Tunggal di langit, dan akulah yang tunggal di bumi".
Begitu pula Jibran di dalam An-Nabi:
- "Sendiri tanpa sangkarnya rajawali terbang mengepak langit".
Pernah Ibnu Sina menegur seorang Sufi bermaqam fana':
- "Apakah yang tampak bila tak ada orang yang melihat?" Sufi tersebut menjawabnya dengan pertanyaan pula:
-"Apa yang tidak tampak ketika ada orang melihat?".

Sebenarnya apa yang sedang disaksikan oleh Sang Fana' adalah wajah di balik wajah dan makna di balik makna yang hanya bisa terlihat di dalam bashirah seorang Ahli Sirr.

Pengetahuan tersebut sama sekali tidak didukung oleh referensi ilmu atau pun hukum kausalitas alam, bahkan ia lahir dari pengingkaran terhadapnya. Semua sebab telah gugur di depan mata Sang Asyik, yang tampak tinggal Wajah Sang Musabbib, seperti mata Majnun yang tidak bisa melihat selain wajah Laila.
    "Kemana saja engkau menghadap, di situ wajah Allah." (Al Baqarah:115).
Sebagai seorang mutawakkilin tak ada perbuatan yang layak dilakukan selain mentelaah isyarah-isyarah, berita dan amar Tuhan untuk mencapai keniscayaan di dalam setiap langkah pengabdiannya.

- "Wahai Zat yang mengetahui rahasia hatiku, cukuplah bagiku memandang-Mu, cukuplah bagiku", gumam Al-Haddad di dalam munajadnya.

Apabila yang tinggal di dalam hati seseorang hanya Allah dan kehambaan dirinya, maka praktis akan sirna rasa ujub, kibir, loba, tamak, iri, hasud, dengki, riya' dan sum 'ah, apalagi kemauan bertindak makar, kadzib, ghibah maupun fitnah dari dalam dirinya. Bahkan akan lenyap pula rasa khawatir terhadap masa depan dan gundah mengenang masa lampau yang menjadi penjara waktu bagi kebanyakan makhluk berakal (Al-Baqarah: 38, 62, 112, 262, 274, 277).

    "Sesungguhnya orang-orang beriman, dan orang-orang Yahudi dan Nasrani dan Shabiin, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan amal salih, maka bagi mereka pahala di sisi Tuhannya, dan tiada mereka khawatir dan berduka cita." (Al-Baqarah: 62).
Memasuki dunia Sufi adalah memasuki semesta absurditas, atau lebih tepatnya memasuki semesta yang tiada orang lain tahu petanya kecuali Allah, yaitu semesta diri yang tak ada kembarannya di dalam kehidupan.
    "Dan tiadalah seorang pemikul beban, memikul beban pihak lain." (Al-An'am 164);"Dan tiadalah bagi seseorang, melainkan apa yang dia usahakan." (An-Najm: 39).
Tak ada metodologi yang sama bagi setiap penempuh. Yang ada hanya sebuah tangan yang menuding. Boleh jadi ia seorang Mursyid, Kitab Suci, dongeng-dongeng, derita, mala-petaka atau sentuhan tangan manusia Tuhan atau apa saja yang digunakan Allah sebagai pedang untuk memisahkan seseorang dari selain-Nya.
    "Dan siapa bersungguh-sungguh mencari ridha Kami, niscaya akan Kami tunjukkan mereka jalan-jalan Kami." (Al Ankabut: 69).
Sebagaimana para Nabi, para penempuh jalan kebenaran tidak melewati lorong yang sama untuk sampai ke rumah dirinya yang agung.
"Jangan sekali-kali engkau berpindah dari ma'rifatmu sendiri ke dalam ma'rifat orang lain, karena itu hak Allah, bukan hakmu untuk melakukannya" pesan Syeikhul Arif Billah Muhammad bin Abdul Jabbar An-Nifari kepada para salik. Demikianlah Sufi tidak bisa dimiliki atau menjadi monopoli sebuah agama, ras maupun bangsa, meski pada mulanya ia lahir di suatu negeri dan dalam asuhan sebuah agama.

Seperti nabi-nabi, setiap Sufi menjadi milik semua, tetapi justeru karena itu ia terlempar ke dalam kesendirian Tuhan yang tak tertanggungkan. Selebihnya tiada baginya tempat bertanya, tiada pula kawan berbagi derita. Sendiri ia memikul duka Tuhan seutuh usia. (Al-Ahzab:40)
Demikianlah keadaan seseorang yang berada di dalam martabat wahdah (unity).
    "Dan siapa yang buta di dunia ini maka dia akan buta di akhirat kelak dan lebih sesat lagi jalannya." ( Al Isra: 72)

KELENGKAPAN: TAQWA, FUNGSI, DUNIA MILIK, TITIK TEMU
Titik temu adalah kesamaan anggapan tentang nilai-nilai yang terbentang di dalam cakrawala kehidupan yang menjadi sasaran operasional setiap individu manusia. (dunia milik)

Penguasaan terhadapnya berwujud orientasi keluar lewat pengabdian sosial, menawarkan hasil kreatifitas atau bereksplorasi keruangan dengan mengadakan penelitian dan eksperimen dengan alam benda dan lingkungan manusia yang menghasilkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta pandangan hidup yang bersifat obyektif.

Berkiprah di dalam dimensi tersebut membutuhkan aset yag berupa intelektual, bakat, keahlian dan pengetahuan tentang kausalitas alam dan sosial, serta ambisi yang kuat sebagai dinamis-motifnya.

Tujuannya untuk mendapat pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat manusia agar dapat berperan serta didalam menangani kepentingan bersama di dalam berbagai bidang kehidupan.

Golongan yang berekspansi ke luar lewat dimensi nilai ini disebut golongan muttaqin oleh Al-Qur'an.
    "Dan siapa taqwa kepada Allah, Allah akan menjadikan baginya jalan keluar, dan akan memberinya rizki dan arah yang tak dapat diduga" (Ath-Thalaq:3).
Bedanya dengan anak sang waktu (mutawakkilin) yang mendapatkan 'peran' yang tak tergantikan dari Tuhan, putera ruang (mutaqin) ini akan memperoleh 'fungsi' dari masyarakat yang dapat digantikan oleh pihak lain. Bila anak sang waktu dianugerahi ilmu Allah yang tak bisa dicerna akal, putera ruang akan dikaruniai ilmu pengetahuan obyektif dari masyakat dan alamnya. Ketika anak sang waktu menemukan titik-beda dirinya dengan yang lain sebagai hasil dari menggarap diri, putera ruang menemukan titik temu dirinya dengan semua individu lewat menggarap alam dan lingkungannya. Dan ketika seorang mutawakkilin berada dalam martabat wahdah (unity), seorang mutaqin berada dalam martabat jam'iyah(universality).

Begitulah tawakkal dan taqwa merupakan dua konsep orang beriman di dalam menemukan dunia-diri dan dunia-milik sebagai medan mencari ridha Allah.

Kegagalan seseorang di dalam menangani dunia-milik disebabkan kurang akuratnya di dalam menggarap dunia-diri. Maka untuk mengatasi semua masalah yang berupa bencana, stagnasi, ataupun dilematika kehidupan bukan dengan aktivitas keluar, melainkan dengan kembali membenahi dunia diri atau sisi dalam dari realita kehidupan kita.

    "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan yang ada dalam suatu kaum sehingga mereka merubah apa yang ada di dalam dirinya." (Ar-Ra'du: 30).
Dan lahirlah Sufi-sufi Muhammadis yang berorientasi di dalam dua semesta sekaligus dengan konsep Taqwa dan Tawakkal demi mencari ridlaNya di dunia dan di akhirat, dan tutuplah layar kerahiban yang lari dari tanggung jawab sosial untuk mencari kepuasan spiritual semata.

Kerahiban merupakan penyimpangan dari perolehan ketawakalan demi mencapai kesucian pribadi semata, sehingga tertutup baginya untuk menyentuh semesta ketakwaan (pengabdian sosial).

    "Dan mereka mengada-adakan kerahiban yang tidak Kami perintahkan kepada mereka." (Al-Hadid: 27)

KESIMPULAN
Di dalam dimensi tawakkal dimana setiap indivu muslim telah menemukan titik beda dengan semua individu lain, agama Islam bahkan menemukan titik temu dengan semua agama yang ada. Sebaliknya di dalam dimensi taqwa ketika individu seorang muslim telah menemukan titik temu dengan semua individu manusia, Islam berada di dalam titik beda dengan agama lain, karena keluasan syariatnya yang mencakup urusan duniawi. Hal itu membuat Islam sering diberi predikat sebagai agama materialis oleh pihak lain.

Namun betapa pun akhirnya harus diakui bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang berhasil memadukan dua dimensi yang biasa dipertentangkan dengan konsep wujud berpasangan (zaujaini). Yaitu dunia-diri yang dapat diatasi oleh Sayidina Isa AS dengan sifat Quddusnya dan dunia-milik yang berhasil diatasi oleh Sayidina Musa AS dengan teknologi-nya (tongkat).

Dunia diri dan dunia milik merupakan masalah paling dasar di dalam kehidupan manusia, karena keduanya sulit untuk dipadukan di dalam proses aktual tanpa yang satu membantai yang lain. Dampaknya di dalam sejarah beragama pernah memecah ummat Islam menjadi paham Jabariyah dan Qadariyah, golongan Hakekat dan Syariat serta Kaum Sufi dan Fuqaha'.

Hal itu tidak akan bisa terjadi bila kita sadar bahwa di dalam Islam tidak ada konsep kepemilikan. Semua fasilitas yang disebut dunia milik telah kita terima sebagai amanah atau titipan Tuhan yang harus kita sampaikan kepada yang berhak, yaitu kehidupan. (Al-Ahzab: 72);
    "Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak." (An-Nisa': 58)
Selanjutnya untuk memotivasi diri dengan taqwa dan tawakkal di dalam setiap proses aktual, Al-Qur'an mengajarkan teknis dasar yang tersirat di dalam kalimat doa:
    "Tuhan, masukkanlah aku (ke dalam dunia diri) dengan benar (tawakkal) dan keluarkanlah aku (ke medan amanat) dengan benar (taqwa) dan jadikan bagiku kekuatan penolong dari hadiratMu."
    (Al Isra: 80).
Bila target tersebut terwujud, kita akan menemukan kenyataan seorang insan kamil (mukmin yang sempurna) yaitu seorang yang bermartabat wahdah (unity) sekaligus bermartabat jam'iah (universality).

Kini kita berada di dalam kurun zaman dimana ketaqwaan di-slogan-kan dan ketawakkalan dicurigai akan menghambat perkembangan ummat manusia.

Setiap orang berusaha merebut fungsi yang tinggi tanpa peduli apakah dirinya sanggup berperan dengan benar atau tidak. Padahal kita semua tahu bahwa fungsi yang tinggi tanpa kesanggupan memerankan diri yang kwalifaid akan menimbulkan huru-hara dan bencana besar bagi ummat manusia. Sedang pemeran yang baik tanpa fungsi yang dipercayakan kepadanya oleh lingkungan tetap akan dapat memproduk nilai buat sesamanya.

Mungkin karena kesadaran akan hal ini tasawuf mulai dilirik oleh manusia modern yang telah cemas menyaksikan 'peran aneh' yang dilakukan oleh ummat manusia di panggung sandiwara dunia.

Kalau hal itu benar, janji tentang turunnya missi Sayidina Isa AS (tasawwuf) untuk membenahi dan menyempurnakan kualitas pribadi kaum Muslimin di akhir zaman telah tiba.

Untuk itu saya ucapkan: "Selamat datang abad spiritual! Selamat datang Para Penempuh Jalan Kebenaran! Rahmat Tuhan di matamu!

Wallahu A'lam bishshawab.


Sekarjalak, 25 Oktober 1997 (M Zuhri)

Kamis, 26 Maret 2015

Muhasabah Istighfar

Bismillah...
Buat kamu yang lagi punya masalah beristighfar lah seeeebanyak-banyaknya. Insya Allah fikiran akan tenang, hati ga bimbang tidak gegana (GELISAH GALAU MERANA), dan apalah apalah lainya.
Insya Allah sobat ku, apabila anta/anti membaca istighfar sebanyak2nya dengan hati YAKIN bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, dengan fikiran yg positif PASTI TENAAANG..

*Muhasabah for your self. Untuk kamu yang lagi gegana segeralah hubunkan hati mu dengan Allah Swt. Hnya Dia lah penolong Mu.

Hari yang rumit, fikiran ku kini berlalu lalang
Dijalanan yang rasa nya sempit aku bertengadah
Ku tatap ke langit, ku angkat kedua tangan seatas bahu, ku berdo'a dengan kesungguhan hati..
Yaa Tuhaaan.. ku curahkan hati ku pada mu..
Ampunilah dosa-dosa ku, dosa-dosa kedua orang tuaku dan dosa-dosa keluarga ku..
Ketika orang lain tak lagi membela, tak lagi mengerti ku..
Hanya Engkaulah satu-satu nya harapan ku..
Tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Mu

Hari-hari terasa penuh dosa..
Telah membumbung tinggi setinggi gunung mahameru..
Namun kupikir tingginya tak dapat dipungkiri ku rasa..
Sebab dosa telah menjadi dosa-dosa yang beribu..

Wassalam

Selasa, 24 Maret 2015

Kami Bukan Orang Yang Lalai

Bismillahirrahmaanirrahiim,,
Haaai sobat, ketemu lagi nih dengan ana, Nur Aisyah Carlyani. Alhamdulillahirrabil'aalamiin,, mudah-mudahan kita selalu berada dalam keadaan sehat wal'afiat, yang lagi sakit semoga disembuh oleh Allah swt.
Oke, basa-basi nya udah.

Orang Muslim haruslah menjalankan kehidupan ini dengan serius. Tidak banyak becanda apalagi lalai. "Lalai" adalah salah satu penyakit yang parah. Kalo diukur menurut medis mungkin tingkat stadium 3 kali ya penyakitnya itu,hehehe. Lalai ada hubunganya dengan rasa malas. Jujur yaa ente sering ga melalaikan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan oleh Allah swt? Janganlah wahai sobaat, tiada guna kita melalaikan sesuatu. Kalo kita sudah termasuk orang-orang yang lalai setelah meninggal,, Apa kata AKHIRAT?
••Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata, "Wahai org yang tekadnya sprti banci, dimanakah engkau berjalan?"
      Lihatlah jalan yg penuh liku yg dilalui Adam As, ratapan Yunus As didalam perut ikan, Ibrahim As yg dilemparkan ke dlm kobaran apu, Ismail As yg ditelentangkan untuk disembelih, Yusuf As yang dijual dgn harga yg sgt murah & mendekam dlm penjara slama beberapa tahun, Zakaria As yg digergaji, Yahya As yg disembelih, Ayyub As yg dirundung kusta, Dawud As yg bnyk menangis, Isa As yg hidup bersama binatang liar, dan Muhammad As yg harus menghadapi berbagai macam gangguan, smentara engkau lebih banyak bercanda dan banyak bermain,"
      Lihatlah kawan para Nabi dan Rasul selalu berusaha stiap detik, setiap saat selama masa hidupnya didunia.. Nah kitaa?
      Imam Sahl At-Tastari berkata, "Sesungguhnya kemaksiatan yg paling besar adalah kebodohan yg disebabkan oleh kebodohannya sendiri, trmasuk melihat tingkah laku org awam lalu ditirunya, dan senang mendengarkan pembicaraan orang2 lalai yg seiring melupakan kewajibannya."
       Berhatii-hati lah sobat, janganlah kita termasuk orang yang bodoh. Orang yang mudah dibodohi. Ingat bahwa Allah swt menciptakan manusia dengan otak dan akal yang cerdas;-) KAMU PASTI BISA!
       Ketahuilah "Kesesatan itu memiliki rasa manis di hati ahlinya, semakin dia tersesat maka semakin tenggelam ia dalam kemungkaran dan kemaksiatan, dan ia tdk menyadari bahwa dirinya semakin jauh dari Allah."
-----------
Wallahu'alam bi shawwab.. Semoga Allah memaafkan segala kekurangan.
Dan mohon maaf bila perkataan ana tdk enak dihati..
Wassalamu'alaikum wr.wb

Minggu, 22 Maret 2015

Anggini Sang Muslimah || #Cerita

Bismillah,

Disuatu hari Anggini berjalan ditepi sungai yang dangkal. Jalanan yang ditembok penuh dengan lumut hijau yang basah. Namun daun-daun yang berjajar tak menambah rasa takut pada Anggini. Sedangkan ia berbicara dan berteriak dengan gaduh dalam hati nya.
"Yaa.. Allah aku harus gimana?." "Bagaimana ini?." "Aku bingung, aku bingung, aku bingung!."
Begitulah hati Anngini yang penuh dengan kegelisahan yang kacau. Namun tiba-tiba ia melihat kayu tepi air sungai yang berdiri kokoh dan bambu-bambu yang rapat tersusun rapi yang seolah-olah menyapa dan mengajak Anggini untuk menginjakkan pada bambu itu. Anggini pun mendekatinya. Langkah perlahan dengan fikiran yang diujung fikiran itu ia temukan tujuan mendekati si bambu itu. Setelah Anggini menginjakkan si bambu itu dengan kedua kaki nya. Lalu ia jongkok dan mengambil air sungai dengan tangan kanan nya lalu dibasuhkan ke tangan kanan dan kirinya, ia basuhkan pada wajah nya, lalu dibasuhlah kedua tangan sampai siku, sebelum membasuh rambutnya Anggini membuka sedikit jilbab nya dan ia mengusah rambutnya dan kedua telinganya, dan yang terakhir ia basuh kedua kaki sampai siku.
"Alhamdulillah.. haa.. tenang sekali"ucap Anggini.
Tak lupa, Anggini membaca syahadat, do'a setelah Wudlu dan ayat kursi.
"Ku teringat dlm sebuah hadits apabila membaca Ayat Kursi stelah berwudlu Allah swt akan meningkatkan derajat seseorang dengan 70 derajat, Subhanallah.."
Bisik Anggini pada dirinya sendiri. Dengan hati yakin pada Sang Pencipta. Anggini yakin dengan hati yang penuh rasa yakin atas nasib seseorang yang dapat diubah dengan berdo'a kepada Allah swt, Anggini selalu tidak melupakan untuk berdo'a.
Dengan hati yang bersih, dengan fikiran yang terang rupanya Allah masih memberikan hidayah pada Anggini. Sehingga ia sempat untuk berwudlu dan tidak lupa untuk berdo'a.
"Sungguh Allah Maha Pemberi Hidayah bagi hamba nya yang beriman."
Disisi lain, Anggini sempat berfikiran negatif. Pernah berputus asa. Pernah lalai dlm beribadah. Namun dengan hidayah Allah swt, ia selalu ingat dengan akhirat sehingga dia dapat mengatasi kesulitan itu didunia. Ia selalu berfikiran bahwa dunia tinggalah kenangan, tiada guna senang-senang didunia. Karena hakikatnya dunia adalah ujian. Sedangkan akhirat adalah kekal kita tinggal pilih neraka atau surga. Didunia boleh bertaubat setiap saat, namun diakhirat bagaimana taubat kita diterima...
---------
Cerita dari Nur Aisyah Carlyani.

Sahabatku yang kucintai. Ada beberapa pesan yang aku sampaikan lewat cerita diatas, simaklah dengan penuh ketelitian. Agar sobat dapat mengambil hikmah nya.
Tiada lain hanya Islam lah Agama benar. Hanya Rasulullah saw lah utusan yang terakhir. Laa nabiya ba'da
Sekian. Smga bermanfaat.
Wassallam....

Sabtu, 21 Maret 2015

Motivation for your self || Part time

Bismillah,
Sobat ku yang dirahmati oleh Allah swt, Alhamdulillah.. Alalh swt telah menganugrahkan ilmu yang bermanfaat. Sekarang saat nya ana sharing ilmu yang ana dapat.

Tema : SANG WAKTU
Demi waktu,
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Al-Jawābul Kahfi.208-209 berkata, "Pemikiran yang paling cemerlang dan memiliki kedudukan yang paling tinggi disisi Allah bermacam-macam. Di antaranya adalah berfikir bagaimana mengisi dan menggunakan waktu seefesien mungkin, dan mencurahkan segala perhatian sehingga dapat mengatur waktu tsb. Org yang paham adalah org yang mengetahui nilai waktu, dan apabila ia menyia-nyiakan bwrarti ia telah menyia-nyiakan kemaslahatan hidupnya, sebab setiap kemaslahatan dan keberhasilan hanya bisa diperoleh dengan menggunkan waktu yang tepat guna, sedangkan waktu mustahil untuk diulang kembali."
Ingat, waktu adalah modal bagi manusia di muka bumi ini! Bila kamu tak bisa mengatur waktu hancur lah, bahkan binasa lah kau dihari pembalasan kelak kau kan menyesal sobaaat.
Bertaubatlah kamu denganhati yang seikhlas-ikhlasnya :-) Dengan jiwa yang seluruhnya diserahkan pada Sang Maha Pencipta.
Imam Al-Qusairi berkata,"Tobat dengan cara MEMBUNUH DIRI bagi kaum Yahudi belum dihapus, hanya saja kalau bani Israil disuruh untuk membunuh raga kasar, sdgkn Umat Nabi saw disuruh bertaubat dengan membunuh raga halus. Manusia menyangka bahwa bertaubat bani Israil adalah amat berat, padahal tidaklah demikian sebab tobat dengan membunuh diri hanya satu kali sedangkan tobat kita jauh lebih berat karena harus membunuh nafsu diri kita setiap saat."
Betul betul betul!!

Nah kawanku ada kisah yang menarik nih,
Imam As-Sirri As-Suquti berkata, "Nafsuku menuntut selama 30 atau 40 tahun agar aku dapat menghilang dikerumunan orang." Suatu kali aku melihat orang yang duduk di udara, kemudian kutanya, "Bagaimana caranya kamu mendapat kepandaian dwmikian? Org itu menjawab, "Dengan meninggalkan hawa nafsuku, sehingga Allah menaklukan udara buatku. Kemudian sebagian orang bertanya kepadanya, "Aku ingin melaksanakan ibadah haji tanpa bekal apa-apa." Kemudian dia menjawab, "Pertama, kosongkanlah kalbumu dari kelalaian, kosongkan jiwamu dari permainan, dan kosongkan lidahmu dari perkataan yang sia-sia, kemudian pergilah kamu sesukamu."
Masya Allah...

Naaahh.. kawanku, mau di sayangi oleh Allah swt? Mau dong!
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata, "Seorang hamba senantiasa mengalami perubahan antara hukum-hukum perintah dan hukum-hukum musibah. Dia membutuhkan pertolongan saat mendapat perintah dan membutuhkan kasih sayang saat mendapatkan musibah. Seberapa jauh dia memiliki kesanggupan dalam melaksanakan perintah, maka sejauh itu pula dia mendapatkan kasih sayang saat dia mendapat musibah."
Wallahu'alam bi shawwab..
###
Naaah sobatku sudah sangat jelas kan bahwa semua hal yang diatas ada kaitanya dengan waktu. Aku yakin sobatku CERDAS mengambil hikmah. Semoga Allah menjadikan bermanfaat seala gala nya.
Usikum wanafsi bitaqwallah Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaaatuh!

-------------
Sumber : KH. Alawi Al-Bantani Judul buku Sang Waktu