-->

Kamis, 04 Juni 2015

Hal-hal yang Aku Rindukan Saat Bulan Ramadhan || Cerita

Kini Ramadhan yg ku nanti, kan kunjung pulang. Berita kedatangan nya membuat dunia semarak menggoyah. Menggetarkan hati sang pemilik jiwa yang sedang merindu akan hadirnya bulan yang penuh dengan ampunan. 

Terkadang aku berfikir, "akan kah dosa ku diampuni oleh Nya?." Entahlah, namun hati ini sudah yakin kepada Sang Maha Pengampun.  Tak pernah ku melupakan peristiwa-peristiwa yang membuatku tergugah akan ada nya cinta. Apakah cinta itu? Emm.. banyak sekali, yaitu cinta kebersamaan, cinta persaudaraan, cinta kerukunan, cinta berdzikir kepada Sang Maha Pencipta, dan masih banyak lagi. 

Ramadhan, bulan yang penuh dengan kejut-kejut istimewa. Tak terbayangkan hingga saat ini. Yang sangat aku harapkan pun datang tanpa diundang. Yakni, THR yang melimpah, rezeki buka puasa, dan lain sebagainya. 

Aku pun sangat rindu sekali dengan suasana masjid yang rukun, aman, sejahtera. Setiap sore aku selalu diundang untuk pergi ke Masjid dengan alunan Qira'at yang sangat merdu. Alunan nya begitu menggoda hatiku. Aaah.. rasa nya adem. Hanya dalam bulan Ramadhan ini jema'at bertambah begitu banyak. Ada ibu-ibu,anak-anak seusiaku,bapak-bapak, bahkan nenek-nenek dan kakek-kakek pun rela mengorbankan kaki yang telah lapuk dan tulang punggung yang telah bengkok. Aku tidak merasa malu ataupun canggung ketika bersebelahan dengan jema'at ibu-ibu. Karena aku yakin hati mereka bagaikan emas yang sangat di puja oleh anak nya, yang sangat khusu tatkala menghadap kiblat. Maka dari itulah aku yakin dengan dekat dengan beliau, aku akan terbawa suasana. Dan bila telah selesai berjama'ah, tak lupa kami bersalaman. Rasa nya aku telah menjadi bagian dari keluarga mereka. Duuh.. rasa nya lengkap. Momen-momen itu belum sampai 50% banyaknya. Karena masih banyak sekali momen-momen yang aku rindu kan. 


Nih ini adalah versi momen yang sangat aku rindu kan yaitu, berjualan bersama kawan-kawan. Aaah.. rasa nya seperti orang yang sudah ahli dalam mendistributorkan suatu barang. 

"Koleek koleeek, kolek enak cuma 3000. Yooo dibeli yo".
Itulah teriakan ku dan kawan-kawan ku sambil ketawa-ketiwi.

Dan yg ga akan aku lupakan yaitu lambaian tangan pembeli yang begitu ramah dan tak sia-sia perjuangan kami, dagangan nya laku keras! Dan siapa kawan-kawan ku itu? Mereka adalah keluarga kedua ku yang terhimpun dalam suatu organisasi, yakni Ikatan Remaja Masjid. Aku adalah salah seorang yang aktif di organisasi tersebut.

Yang kedua, dan bila malam tlah melenyapkan bulan dan bintang-bintang. Seketika adzan Shubuh berkumandang. Waktu itulah aku melangkahkan kaki ku untuk kuliah. *cie umur 15 udah kuliah* Bukan, inilah kuliah boong-boongan, yakni kuliah Shubuh. Aaah.. aku rindu sekali dengan peristiwa-peristiwa, ceramah para mubaligh, dan sebagainya. Bila pulang, kami selalu mejeng dijalanan tatkala jalanan kosong, sambil wefie.
Yang ketiga, bersi yang paling aku rindu kan adalah tadarus al-Qur'an di Masjid. Emm, sore-sore adem banget bila ada pengajian sepeti ini.  

Yang terakhir, mulai dari boncel sampai sebesar cabe aku tak akan pernah melupakan hal itu. Apakah itu? Ya, aku selalu bermain petasan yang 1 pcs nya cuma 5000 an dan satu plastik nya cuma 1000 an. Karena, petasan inilah yang membuat tangan ku bengkak! Ketika itu pukul 13.00, aku menyalakan sumbu petasan yang berwarna merah menggoda. Aku tancapkan lilin di terlas. Aku pasangkan api gasoline yang membara. Ku dekatkan sumbu lilin dengan sumbu petasan. Dan kebodohan ku yang tak akan ku ulangi adalah aku terlalu lama memegang petasan karena so so an jadi jagoan. Dan apa yang terjadi "Duaarrrr" suara petasan dan membakar pada tangan kanan ku. Dan akhirnya bengkak-bengkak ke biru-biru an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar