-->

Minggu, 22 Maret 2015

Anggini Sang Muslimah || #Cerita

Bismillah,

Disuatu hari Anggini berjalan ditepi sungai yang dangkal. Jalanan yang ditembok penuh dengan lumut hijau yang basah. Namun daun-daun yang berjajar tak menambah rasa takut pada Anggini. Sedangkan ia berbicara dan berteriak dengan gaduh dalam hati nya.
"Yaa.. Allah aku harus gimana?." "Bagaimana ini?." "Aku bingung, aku bingung, aku bingung!."
Begitulah hati Anngini yang penuh dengan kegelisahan yang kacau. Namun tiba-tiba ia melihat kayu tepi air sungai yang berdiri kokoh dan bambu-bambu yang rapat tersusun rapi yang seolah-olah menyapa dan mengajak Anggini untuk menginjakkan pada bambu itu. Anggini pun mendekatinya. Langkah perlahan dengan fikiran yang diujung fikiran itu ia temukan tujuan mendekati si bambu itu. Setelah Anggini menginjakkan si bambu itu dengan kedua kaki nya. Lalu ia jongkok dan mengambil air sungai dengan tangan kanan nya lalu dibasuhkan ke tangan kanan dan kirinya, ia basuhkan pada wajah nya, lalu dibasuhlah kedua tangan sampai siku, sebelum membasuh rambutnya Anggini membuka sedikit jilbab nya dan ia mengusah rambutnya dan kedua telinganya, dan yang terakhir ia basuh kedua kaki sampai siku.
"Alhamdulillah.. haa.. tenang sekali"ucap Anggini.
Tak lupa, Anggini membaca syahadat, do'a setelah Wudlu dan ayat kursi.
"Ku teringat dlm sebuah hadits apabila membaca Ayat Kursi stelah berwudlu Allah swt akan meningkatkan derajat seseorang dengan 70 derajat, Subhanallah.."
Bisik Anggini pada dirinya sendiri. Dengan hati yakin pada Sang Pencipta. Anggini yakin dengan hati yang penuh rasa yakin atas nasib seseorang yang dapat diubah dengan berdo'a kepada Allah swt, Anggini selalu tidak melupakan untuk berdo'a.
Dengan hati yang bersih, dengan fikiran yang terang rupanya Allah masih memberikan hidayah pada Anggini. Sehingga ia sempat untuk berwudlu dan tidak lupa untuk berdo'a.
"Sungguh Allah Maha Pemberi Hidayah bagi hamba nya yang beriman."
Disisi lain, Anggini sempat berfikiran negatif. Pernah berputus asa. Pernah lalai dlm beribadah. Namun dengan hidayah Allah swt, ia selalu ingat dengan akhirat sehingga dia dapat mengatasi kesulitan itu didunia. Ia selalu berfikiran bahwa dunia tinggalah kenangan, tiada guna senang-senang didunia. Karena hakikatnya dunia adalah ujian. Sedangkan akhirat adalah kekal kita tinggal pilih neraka atau surga. Didunia boleh bertaubat setiap saat, namun diakhirat bagaimana taubat kita diterima...
---------
Cerita dari Nur Aisyah Carlyani.

Sahabatku yang kucintai. Ada beberapa pesan yang aku sampaikan lewat cerita diatas, simaklah dengan penuh ketelitian. Agar sobat dapat mengambil hikmah nya.
Tiada lain hanya Islam lah Agama benar. Hanya Rasulullah saw lah utusan yang terakhir. Laa nabiya ba'da
Sekian. Smga bermanfaat.
Wassallam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar